oleh

Mengerikan! 6 Eksperimen Manusia yang Pernah Dilakukan Saat Perang Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Selain hewan, ada banyak eksperimen dalam bidang kedokteran, ilmu pengetahuan, dan bidang lainnya, yang menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan. Nah, pada zaman perang dunia (PD), kelinci percobaan ini diambil dari para tahanan, budak ataupun rampasan perang.

Hal yang mengenaskan, eksperimen pada manusia ini dilakukan dengan cara yang kejam, bahkan tidak berperikemanusiaan. Melansir beberapa sumber, ini enam eksperimen manusia yang jadi kelinci percobaan paling mengerikan masa PD 1 dan PD 2:

1. Uji coba senjata gas mustard di AS
Pada 1943, militer AS pernah memaparkan pelaut dengan gas mustard. Uji coba yang dilakukan Angkatan Laut AS ini untuk mengetahui seberapa hebat kekuatan senjata gas mustar.

Para pelaut diberikan pakaian perlindungan, kemudian diujikan langsung ke tubuh mereka. Serangan gas Mustar terbukti efektif sebagai salah satu senjata pemusnah massal paling mengerikan pada masa PD I.

Percobaan ini terjadi di Laboratorium Penelitian Naval Research Laboratory di Washington Ameriki. Ratusan remaja berusia 16-19 tahun dimasukkan ke kamp pelatihan selama delapan minggu. Selama eksperimen itu, semua peserta menderita luka bakar parah, hingga mengalami cacat permanen dan sisanya tewas.

2. Eksperimen Adolf Hitler di Jerman
Pada masa kejayaannya, Adolf Hitler pernah melakukan percobaan terhadap tahanan Jerman, Romawi, kaum Gipsy dan terbanyak pada orang-orang Yahudi. Percobaan untuk kepentingan medis ini dilakukan di kamp pusat.

Tercatat, puluhan ribu tahanan dijadikan kelinci percobaan berakhir dengan kematian dan bagi mereka yang bertahan hidup mengalami cacat permanen.

Eksperimen sadis ini meliputi transpalasi tulang, saraf, manipulasi anak kembar secara genetik, gas kimia, sterilisasi reproduksi dan masih banyak lagi uji coba yang dilakukan oleh dokter Nazi di masa itu.

3. Unit 731 di Jepang
Tentara Kekaisaran Jepang selama 1937-1945, mengembangkan eksperimen penelitian senjata biologi dan senjata kimia rahasia yang dikenal dengan Unit 731. Bertempat di Kota Harbin, Unit 731 telah melakukan serangkaian kejahatan perang paling mengerikan dalam sejarah peradaban manusia.

Dan yang menjadi kelinci percobaan mereka adalah para tawanan Tiongkok dan Rusia dari pria wanita dewasa, orang tua, anak-anak hingga bayi. Mereka juga mengambil organ dari manusia yang masih hidup, amputasi untuk studi kehabisan darah, dan uji coba senjata. Beberapa tahanan bahkan mengalami pembedahan perut dan kerongkongan yang masih tersambung ke usus.

4. Eksperimen di Korea Utara
Sekelompok pembelot Korea Utara pernah menyaksikan kasus-kasus eksperimen manusia manusia jadi kelinci percobaan yang terjadi di negara. Dalam satu dugaan percobaan, 50 narapidana wanita yang masih sehat diberi daun kubis beracun. Tak menunggu lama, 20 menit kemudian 50 wanita tersebut mati.

Percobaan lain termasuk praktik operasi bedah pada tahanan tanpa anestesi alias suntik kebal, memukul atas kepala sebelum menggunakan korban. Mereka seperti zombie hidup untuk latihan sasaran. Lalu menggunakan kamar di mana seluruh keluarga dibunuh dengan gas hingga mati lemas.

Dikatakan, setiap bulan van black yang dikenal sebagai ‘gagak’ mengumpulkan 40-50 orang dari sebuah kamp konsentrasi dan membawa mereka ke lokasi untuk eksperimen sadis. Dan mayat para korban diletakkan begitu saja di jalanan sampai keluarga korban atau penduduk sendiri yang menguburkannya.

5. Percobaan transplantasi testikel di San Quentin
Sepanjang 1913-1951, kepala ahli bedah di LP San Quentin, Leo Stanley, menggunakan tahanan sebagai kelinci percobaan dalam berbagai eksperimen medis yang aneh. Eksperimen Stanley termasuk sterilisasi dan perawatan untuk flu Spanyol.

Dalam salah satu percobaan yang sangat aneh, Stanley melakukan transplantasi testikel tahanan yang masih hidup dengan testikel para tahanan yang sudah dieksekusi. Bahkan, ia pernah menggunakan testikel dari kambing dan babi hutan untuk dikloning ke testikel manusia.

6. Eksperimen sifilis di Guatemala
Pada 1946 hingga 1948 akhir, pemerintah Amerika Serikat bersama Presiden Guatemala yaitu Juan Jos Arvalo, dan beberapa Kementerian Kesehatan Guatemala, bekerjasama dalam eksperimen manusia yang dirahasiakan dari publik.

Dokter sengaja menginfeksi tentara, pelacur, tahanan, dan pasien mental dengan virus sifilis dan penyakit menular seksual lainnya, dalam upaya untuk melacak perkembangan imunitas alami mereka tanpa diobati atau diberikan serum anti virus. Mereka hanya diobati dengan antibiotik saja.

Percobaan ini mengakibatkan setidaknya 30 orang tewas mengenaskan, yang tercatat dalam dokumentasi medis. Pada 2010, Pemerintah Amerika Serikat membuat permintaan maaf resmi kepada Guatemala atas keterlibatan mereka dalam eksperimen sadis terhadap manusia. ** Baca juga: Musim Panas, Para Pria di Tiongkok Tidak Boleh Gulung Baju Kaus Hingga Atas Perut

Benar-benar tidak berperikemanusiaan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email