Mengenal Kayakoy, Kota Hantu di Turki

Kota Kayakoy, Turki.(bbs)
Kota Kayakoy, Turki.(bbs)
Kota Kayakoy, Turki.(bbs)

Kabar6-Tidak semua tempat di dunia ini berpenghuni. Tidak sedikit yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya. Salah satunya adalah Kayakoy.

Kota yang berjarak delapan kilometer ke selatan dari kota Fethiye di barat daya Turki, ini terdapat reruntuhan sekitar lima ratus rumah, milik masyarakat dari Livissi.

Beberapa masa silam, seperti dikutip berbagai sumber, penduduk kota ini terdiri dari masyarakat Kristen Ortodoks yang berasal dari Yunani. Kayakoy atau Rock Village yang dulu dikenal dengan nama Livissi, dibangun sekitar abad ke-18, dan menjadi tempat di mana penduduk pulau Bizantium Gemiler melarikan diri untuk menghindari bajak laut.

Selama masa kejayaannya, Livissi memiliki populasi sebanyak 10.000 hingga 20.000 jiwa. Sebelum Perang Dunia Pertama, ada banyak penduduk Yunani yang hidup damai di seluruh Turki barat.

Ketika perang dimulai, orang Yunani ini tiba-tiba menjadi musuh, terutama pada kejayaan Ottoman. Ratusan ribu orang Yunani dibantai selama perang, sebagai bagian dari pembersihan etnis yang dilakukan oleh Turki. Beberapa melarikan diri ke Yunani. Lainnya dideportasi secara paksa.

Sementara penduduk Livissi diusir dari rumah mereka, dan harus berjalan kaki ke lokasi lain sejauh 220 kilometer. Jumlah orang yang tewas tak terhitung, akibat kelaparan dan kelelahan selama perjalanan.

Setelah kekalahan Turki dalam perang dan runtuhnya Kekaisaran Ottoman, orang Yunani memutuskan untuk pergi kembali tanah mereka dan menyerang Turki.

Namun perang yang terjadi selama tiga tahun tersebut, hanya menjadi ajang pembunuhan massal, pemerkosaan, penyembelihan, pembakaran kota dan sebagainya.

Akhirnya, perjanjian damai ditandatangani pada 1923, dan kedua negara sepakat untuk melakukan pertukaran populasi. Lebih dari satu juta Kristen Ortodoks Yunani yang tinggal di Turki harus kembali ke Yunani. Sama halnya, sekitar 500 ribu Muslim harus meninggalkan wilayah Yunani dan kembali ke Turki.

Pada saat perang berakhir, Livissi ditinggalkan. Dan kota berbukit serta berbatu ini tidak lagi dibuat untuk tempat tinggal. Pada 1957, sebuah gempa berkekuatan 7,1 magnitude membuat Livissi kian ditinggalkan, menghancurkan sebagian besar bangunan kota. ** Baca juga: Pesta Tunangan Bocah Ingusan yang Gegerkan Publik

Kini, di Kota Kayakoy banyak bangunan dipertahankan sebagai museum dan monumen bersejarah.(ilj/bbs)