oleh

Mengapa Telinga Berdengung?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mendengarkan musik dengan volume kencang/keras atau mendekati maksimal, diketahui tidak hanya tidak baik untuk kesehatan pendengaran, namun juga meningkatkan risiko tuli bahkan di usia remaja.

Anak muda yang memiliki kebiasaan mendengar musik dengan volume suara kencang lewat earphone/headphone, di klub atau di pesta, dikutip dari lifestyle.analisadaily.com, memiliki gejala tinnitus seperti degungan atau getaran di dalam telinganya yang biasanya dialami oleh orang di usia 50 tahun.

“Ini masalah yang sedang berkembang dan ini mungkin akan menjadi semakin buruk,” ujar Larry Roberts, dari McMaster University di Kanada, seperti dilansir dari laman Times of India.

Remaja yang memiliki gejala tinnitus kemungkinan akan berkurang daya pendengarannya ditandai dengan kerusakan syaraf yang digunakan untuk memproses suara.

Ketika syaraf pendengaran rusak, sel otak akan meningkatkan sensitifitasnya terhadap input yang tersisa dan untuk beberapa kasus terkadang suara yang terdengar biasa pun bisa menjadi sangat keras.

Dalam jurnalnya dipublikasikan di Scientific Reports, pendengaran yang kurang diakibatkan oleh paparan suara yang keras pada usia yang masih cukup muda yang pada akhirnya bisa memperburuk kemampuan mendengar pada seseorang.

“Umumnya setelah mendengar suara yang keras, ada dengungan di sekitar telinga di hari yang sama atau di kemudian hari,” tutur Roberts.

Dijelaskan, kerusakan pada syaraf tidak bisa diperbaiki ulang dan solusi satu-satunya hanyalah menghindarinya.

Untuk studi ini, tim meneliti 170 siswa di umur 11 hingga 17 tahun, dan ditemukan 28 persen di antaranya mengalami gejala tinnitus. ** Baca juga: Perlu Jalan Kaki 42 Menit Usai Konsumsi Sebotol Soft Drink

Yuk, kecilkan volume suara musik Anda lewat earphone/headphone, agar telinga tidak berdengung lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email