oleh

Mengapa Perut Tetap Terlihat Buncit?

image_pdfimage_print

Kabar6-Selain mengganggu penampilan, lemak yang ada di area perut atau sering disebut sebagai beer belly, juga bisa menjadi penanda beberapa penyakit serius seperti sakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.

Sementara diet dan olahraga rutin pun tidak selamanya menjamin perut akan rata. Melansir Cosmopolitan, ternayata ada beberapa faktor yang membuat perut tetap buncit. Apa sajakah itu?

1. Konsumsi alkohol belebihan
Alkohol mengandung lebih banyak kalori dari yang dibayangkan. Sebanyak 12 ons bir biasa mengandung sekira 153 kalori. Namun bukan itu alasan utama minum alkohol membuat perut buncit. Masalahnya, kalori dalam alkohol tidak bisa disimpan dalam tubuh, yang artinya metabolisme tubuh mendahulukan memproses alkohol dibanding tugasnya membakar lemak, terutama lemak yang berada di sekitar perut yang hasilnya membuat buncit.

2. Usia
Seiring bertambahnya umur, tubuh kita juga mengalami perubahan dalam soal turun-naiknya berat badan. Baik pria dan wanita akan mengalami metabolisme yang melambat sekaligus perubahan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, wanita pun masih dihadapkan dengan kenyataan lain, yaitu menopause. Memasuki masa menopause, produksi hormon estrogen dan progesteron akan melambat, begitupun dengan kadar testosteron. Perubahan hormon tersebut membuat wanita lebih mudah menimbun berat badan di area perut.

3. Rutinitas olahraga yang keliru
Rutin berlari atau ikut kelas sepeda di gym memang baik untuk kesehatan jantung. Namun olahraga kardio seperti itu saja tidak akan terlalu berefek untuk mengecilkan lingkar perut. Anda tetap butuh kombinasi dari olahraga kardio dan olahraga yang membentuk massa otot, karena olahraga strength training membuat tubuh lebih cepat membakar lemak dan kalori.

Olahraga yang dianjurkan banyak pelatih fitness adalah melakukan strength training dengan intensitas sedang selama 250 menit dalam jangka waktu satu minggu atau yang berintensitas tinggi selama 125 menit seminggu.

4. Konsumsi makanan olahan (processed foods) secara berlebihan
Lemak perut sering diasosiasikan dengan inflamasi pada tubuh. Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan yang mengandung pengawet, pemanis, dan pewarna buatan akan meningkatkan inflamasi dalam tubuh sekaligus menurunkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan lemak perut.

Sebagai gantinya, konsumsi makanan dengan bahan alami seperti sayur, buah, dan gandum utuh yang penuh antioksidan mampu meredakan inflamasi dan mencegah timbunan lemak di perut.

5. Konsumsi jenis lemak yang salah
Penelitian menunjukkan, tubuh memiliki reaksi berbeda untuk jenis lemak yang beragam. Lemak jenuh (saturated fat) seperti yang terdapat pada daging dan produk dairy cenderung menimbun lemak. Sedangkan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturatedfat) seperti yang terdapat pada minyak zaitun dan alpukat maupun beberapa jenis spesifik dari lemak tak jenuh jamak (polyunsaturatedfat) khususnya omega-3, salmon punya efek anti-inflamasi bagi tubuh. Bila dikonsumsi dalam porsi cukup justru punya banyak manfaat kesehatan.

Namun, harus tetap ingat bahwa mengonsumsi jenis lemak sesehat apapun dalam porsi yang terlalu banyak tetap saja berarti meningkatkan kalori yang diserap tubuh dan bisa berujung pada kenaikan berat badan.

6. Tingkat stres tinggi
Dalam kondisi yang memicu stres, beberapa orang cenderung mengalihkan perhatian dengan cara menyantap makanan yang tinggi kadar lemak dan kalorinya. Kondisi stres memicu timbulnya hormon kortisol, bisa meningkatkan kadar lemak yang menempel di tubuh dan memperbesar sel lemak. Penelitian juga menunjukkan hubungan antara semakin tinggi kadar kortisol dalam tubuh dengan menimbunnya lemak di perut.

7. Kurang tidur
Sebuah penelitian yang melibatkan 70 ribu wanita menyimpulkan, mereka yang tidur kurang dari lima jam per malam punya risiko 30 persen lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dibanding mereka yang tidur sekira tujuh jam. Waktu tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah 7-8 jam per malam, karena itu coba perbaiki lagi pola tidur Anda.

8. Pola makan yang buruk
Bila ingin menurunkan lingkar perut, salah satu cara yang patut dicoba adalah menyeimbangkan pola makan, khususnya yang rendah kalori, banyak serat, serta rendah gula dan karbohidrat dengan olahraga kardio dan strength training.

9. Bentuk tubuh seperti apel
Terkadang yang menjadi penyebab utama perut buncit memang berasal dari genetis. Jika Anda cenderung menimbun lemak di daerah tengah tubuh seperti perut, pinggul, serta bokong dibanding area lain seperti lengan dan paha, itu artinya tergolong memiliki tubuh dengan siluet buah apel.

Secara genetis, orang dengan kategori tubuh seperti itu memang lebih sulit menghilangkan lemak perut. Namun dengan pola hidup yang terjaga dan determinasi kuat, bukan hal yang tak mungkin bagi mereka yang punya tubuh bersiluet buah apel untuk memiliki perut ramping. ** Baca juga: Ketahui 5 Jenis Lemak dalam Tubuh Berdasarkan Tipenya

Apakah Anda termasuk orang yang memiliki perut buncit?(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email