oleh

Mengapa Masker Buff dan Scuba Tidak Disarankan?

image_pdfimage_print

Kabar6-Untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat beraktivitas, banyak masyarakat yang memakai masker buff dan scuba. Namun tahukah Anda kedua jenis masker ini ternyata tidak efektif untuk mencegah penularan virus Corona melalui droplet?

Dalam studi yang dilakukan oleh Duke University, melansir Detik, menyebutkan bahwa dari 14 jenis masker yang diuji, masker buff (biasa digunakan oleh pengendara motor) hasilnya jauh lebih buruk dibandingkan dengan masker biasa. Masker jenis buff dan scuba hanya memberikan sedikit sekali perlindungan.

Masker scuba atau buff hanya efektif sebesar lima persen dalam mencegah risiko terpaparnya debu, virus dan bakteri. Padahal, menggunakan masker menjadi salah satu upaya pencegahan COVID-19 selain mencuci tangan dan menjaga jarak.

Lalu, apa saja jenis masker yang aman untuk untuk mencegah penyebaran virus COVID-19?

1. Masker N95
Masker ini merupakan jenis reseptor. Masker N95 menawarkan perlindungan lebih dari masker jenis lainnya karena dapat menyaring partikel besar dan kecil. Sama seperti namanya, masker N95 dapat memblokir 95 persen partikel yang sangat kecil.

Beberapa masker N95 memiliki katup yang membuatnya lebih mudah untuk dihirup. Hanya saja harga masker jenis ini terbilang sangat tinggi di pasaran.

2. Masker bedah
Masker bedah disebut juga sebagai masker medis, digunakan sekali pakai untuk melindungi hidung dan mulut pemakainya dari kontak dengan tetesan, percikan dan semprotan yang mungkin mengandung kuman atau virus.

Masker bedah dapat menyaring partikel besar di udara. Masker bedah juga dapat melindungi orang lain dengan mengurangi paparan air liur dan sekresi pernapasan dari pemakai masker. Masker bedah ini dapat memberikan perlindungan saat masker N95 tidak tersedia.

3. Masker kain
Masker kain dapat mengurangi penyebaran virus COVID-19. Masker kain dibuat dari bahan biasa seperti lembaran yang terbuat dari kapas yang ditenun rapat. Sebaiknya pilih masker kain 2-3 lapis untuk mengurangi penyebaran droplet yang mungkin terjadi.

Masker kain dapat menjadi pilihan yang baik ketimbang masker scuba dan buff. Dikutip dalam sciencealert, setelah diamati jumlah tetesan meningkat saat orang menggunakan buff. Hal ini kemungkinan bahan yang digunakan telah memecah sejumlah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.

Ini membuat pengguna masker buff menjadi kontraproduktif karena tetesan yang lebih kecil mudah terbawa udara dan bisa saja membahayakan orang di sekitarnya. ** Baca juga: Selama Pandemi COVID-19 Ternyata Otak Alami Perubahan

Penggunaan masker scuba dan buff dalam ruangan ber-AC membuat droplet bisa menjadi airborne dan bertahan di udara dalam waktu lama sehingga penularan COVID-19 semakin tinggi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email