oleh

Mengapa Kita Sering Lupa Hari?

image_pdfimage_print

Kabar6-Pernahkan Anda lupa mengingat hari? Kadang memang kita sering bertanya, apakah hari ini Senin atau Sabtu? Terlebih pada saat pandemi COVID-19, sebagian besar karyawan masih menjalankan work from home, sehingga kadangkala lupa hari.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Psikolog dan profesor emeritus di University of Florida bernama Sherry Benton, melansir Huffpost, mengatakan bahwa hal ini memang terjadi kapan pun orang mengalami perubahan besar dalam rutinitas hariannya. “Kita terbiasa dengan sejumlah struktur pada hari-hari kita. Pergantian ke kerja dari rumah merusak struktur ini,” terang Benton.

Jadi tidak heran apabila Anda merasa bingung saat ditanya soal hari. Alasannya, pertama karena perubahan rutinitas. Sebelum karantina, tujuh hari yang Anda jalani terdiri dari aktivitas beragam. Jadi tanpa sadar, Anda mengenali hari lewat aktivitas-aktivitas ini.

“Tanpa perbedaan-perbedaan ini, semua hari terasa sama, dan susah untuk melacaknya,” jelas Zainab Delawalla, psikolog klinis yang berbasis di Atlanta.

Penyebab kedua, tak ada batas jelas antara jam kerja dan istirahat. Work from home berarti Anda tak akan butuh waktu untuk berkendara hingga ke kantor. Saat di kantor, Anda seolah berada dalam mode bekerja dan di rumah adalah mode istirahat.

“Jika Anda sekarang bekerja dari rumah dan tak ada yang membedakan apa yang terjadi saat akhir pekan, tak ada perubahan yang signifikan sehari-hari,” kata psikolog Rebecca Leslie.

Kemudian, kerja lebih lama dari biasanya. Sebagian klien Leslie bekerja melebihi jam kerja sebelum karantina. Ada rasa takut kehilangan pekerjaan karena kurang giat bekerja. Kalau jam kerja nyaris konsisten bahkan hingga malam, ini bisa membuat Anda bingung perihal hari.

Anda juga menghabiskan banyak waktu di depan layar. Selama di rumah, hari-hari Anda diisi dengan layar monitor. Saat bekerja, Anda banyak di depan laptop. Saat jam makan atau istirahat, dimanfaatkan untuk mencari hiburan lewat tayangan televisi, menonton film di laptop atau menghabiskan waktu dengan mengakses media sosial. Padahal, sinar biru dari monitor bisa mengganggu jam biologis tubuh.

“Dan dengan banyak waktu yang dihabiskan di dalam ruangan, kita membatasi paparan terhadap cahaya natural, yang mana penting sebagai faktor eksternal untuk pengaturan jam biologis tubuh,” ungkap Delawalla.

Hal lain, jadwal tidur jadi kacau. Begadang sepertinya jadi aktivitas yang tak asing lagi dilakukan. Anda tak harus mengejar kereta pagi atau melalui perjalanan panjang dari rumah ke kantor.

Jam tidur ‘molor’ pun dilakoni tanpa beban. Tak hanya itu, meski sudah terbangun bisa saja Anda tak segera beranjak dari kasur. Saat jadwal tidur terganggu, jam biologis tubuh pun terganggu yang mana ini berkontribusi pada rasa bingung.

“Tidak bangun pada waktu yang sama setiap hari juga dapat mengakibatkan distorsi dalam bagaimana kita mengenali waktu, karena itu mengakibatkan beberapa hari jauh lebih pendek atau lebih lama daripada yang lain,” urai Delawalla. ** Baca juga: Galau Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan

Jadi, apakah Anda termasuk orang yang sering lupa hari? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email