Kabar6-Akibat maraknya pembunuhan yang dilakukan terhadap para wartawan, sehingga membuat mereka merasa selalu dalam bahaya selama bekerja, sebuah surat kabar di kota perbatasan Meksiko, Juarez, mengumumkan penutupan koran bernama Norte.
Eksekutif koran Norte bernama Oscar Cantu Murguia, melansir NPR, menginformasikan hal itu kepada para pembacanya dengan membuat sebuah surat perpisahan berjudul “Adios!” yang berarti ‘selamat tinggal’ pada halaman depan koran itu dan versi online.
Dikatakan Oscar, pembunuhan wartawan terbaru menimpa Miroslava Breach di kota Chihuahua. Breach adalah seorang wartawan surat kabar nasional La Jornada dan juga kontributor berita untuk Norte.
“Pada hari ini, pembaca yang terhormat, saya kabarkan kepada Anda bahwa saya sudah membuat keputusan untuk menutup koran ini karena fakta bahwa…tidak ada jaminan bagi keselamatan wartawan yang bersikap kritis,” demikian tulis Oscar.
Ditambahkan, “Segala sesuatu memiliki awal dan akhir, sebuah harga yang memang harus dibayar. Dan jika ini adalah kehidupan, saya tidak siap untuk mengorbankan nyawa wartawan lain, atau nyawa saya sendiri.”
Menurut Committe to Protect Journalist (CPJ), sedikitnya 38 wartawan sudah tewas terbunuh di Meksiko sejak 1992 karena kerja jurnalistik mereka.
Organisasi advokasi keselamatan wartawan yang bermarkas di New York itu juga mengungkapkan, 50 orang wartawan lainnya juga telah terbunuh pada periode yang sama untuk alasan yang tidak jelas.
“Meksiko jelas mengalami krisis mendalam soal kebebasan berekspresi,” kata Carlo Lauria, kordinator program CPJ untuk kawasan Amerika. Di negeri ini, telah terjadi serentetan serangan terhadap wartawan. ** Baca juga: Pria Rusia Ini Sengaja Rekam Dirinya Saat Sekarat Usai Dipatuk Ular
Nyawa sudah tidak ada harganya lagi.(ilj/bbs)
