oleh

Manuver Elite Partai Golkar Disebut Tidak Elegan

image_pdfimage_print
Politikus asal Partai Hanura, Sarifuddin Sudding.(yud)

Kabar6-Keputusan dari Partai Golkar bergabung dengan pemerintahan era Presiden Joko Widodo disambut positif. Namun, sikap sejumlah elite yang terus menghembuskan manuver agar layak mendapat kursi menteri, menuai tanggapan sinis dari elite partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Ketua DPP Partai Hanura, Sarifuddin Sudding mengatakan, sepanjang keinginan membentuk tatanan bernegara yang lebih baik demi kepentingan rakyat tidaklah jadi soal. Jangan malahan lebih mementingkan kepentingan pribadi serta kelompoknya lantaran haus kekuasaan.

“Kalau bergabung tapi meminta suatu itu tidak elegan rasanya,” katanya kepadakabar6.com ditemui di Serpong, Selasa (31/5/2016).

Tapi bila keinginan bergabungnya Partai Golkar karena ingin ikuti andil dalam membangun Indonesia dirinya memberikan apresiasi.

Sudding melihat beragam persoalan kini semakin mendera Indonesia. Makanya memerlukan kebersamaan untuk bisa segera menyelesaikan masalah yang sangat kompleks.

“Saya kira itu sepenuhnya hak presiden. Jangan ada tekanan, bargening tertentu, dan ini bisa membuat presiden tersandera,” ujarnya. **Baca juga: Panwaslu Kota Cilegon Koordinasikan Penertiban APK.

Diketahui publik, Partai Golkar terus menunjukkan minat mengisi kursi menteri dalam Kabinet Kerja setelah berikrar mendukung pemerintah. Partai berlambang beringin itu diam-diam menyiapkan sedikitnya tiga nama calon menteri untuk membantu Presiden Joko Widodo.‎ **Baca juga: Tim Pilkada PAN Banten Bantah Berkoalisi Dengan PKS.

Ketiganya yaitu, Idrus Marham, Airlangga Hartarto, dan Satya Widya Yudha. Bahkan ketiga nama calon kandidat menteri itu sudah disodorkan kepada Presiden Jokowi pascaacara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali, belum lama ini.(yud)

**Baca juga: Petugas Temukan DVD Porno di “Saung Mesum” Pantai Shangrila.

Print Friendly, PDF & Email