oleh

Manusia Silverman Bawa Keranda Mayat di Kejaksaan Agung

image_pdfimage_print

Kabar6-Silverman atau manusia perak ikut serta dalam aksi unjukrasa yang digelar para pegiat Antikorupsi dari Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) di gedung Kejaksaan Agung, Kamis (27/2/2020).

Silverman berjumlah empat orang tersebut, berada di barisan depan dan membawa sebuah keranda mayat.

“Mereka (Silverman-red), sengaja ikut aksi ini guna mendesak Jaksa Agung agar segera menangkap Walikota Serang H. Syafrudin yang diduga kuat terlibat sebagau otak intelektual dalam kasus korupsi penjualan aset negara,” ungkap Koordinator Aksi Syarifudin, kepada Kabar6.com, petang tadi.

Menurut Syarif, sapaan karibnya, keranda mayat yang dibungkus kain kafan ini merupakan simbol matinya hukum dan keadilan di Banten, khususnya di wilayah Kota Serang.

Pasalnya, penanganan perkara korupsi yang merugikan negara sebesar Rp2,3 miliar di Kejaksaan Negeri Serang praktis terhenti tanpa menyentuh aktor intelektualnya.

Bahkan, kasus yang telah menyeret Lurah Serang Mohammad Faizal Hafiz dan Tb. Syarif Mulia ke jeruji besi ini ditengarai sengaja “Dipetieskan”.

**Baca juga: Soal Korupsi Walikota Serang, Kapuspenkum Kejagung RI Pastikan Tindaklanjuti Desakan LSM BIAK.

“Keranda mayat ini sebagai simbol matinya hukum dan keadilan. Sekarang kami datang mengetuk pintu hati nurani Pak Jaksa Agung agar lebih serius memperhatikan rasa keadilan maayarakat sesuai dengan quotesnya yang kini beredar luas medsos,” katanya.

Pantauan Kabar6.com, empat orang Silverman tampak menandu keranda mayat yang dibungkus kain kafan bertuliskan “Tangkap Walikota Serang”.

Para manusia perak yang melumuri sekujur tubuhnya dengan menggunakan cat berwarna silver tersebut, beejalan tertatih- tatih di depan ratusan pendemo.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email