oleh

Mantap, Prancis Terapkan Pajak Fast Food Untuk Tekan Obesitas

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Meskipun terkenal sebagai negara ‘penghasil’ wanita cantik dengan bentuk tubuh aduhai bak gitar spanyol, nyatanya Prancis pun menghadapi masalah obesitas pada penduduknya.

Disebutkan, saat ini hampir setengah orang Prancis mengalami kelebihan berat badan. Dikutip dari Detik, demi mengatasi hal ini, Lembaga Keuangan Prancis merekomendasikan kenaikan pajak untuk makanan penyebab obesitas yang juga rendah kandungan gizi, seperti fast food.

Ya, fast food dinilai telah merusak ‘French Paradox’, yaitu pendapat umum yang mengatakan bahwa orang Prancis dapat menikmati aneka kue, wine, dan keju, namun tetap ramping hingga usia pertengahan.

Prancis sudah memberlakukan pajak pada minuman soda yang mengandung gula dan mendapatkan sekira Rp5,8 triliun per tahun. Lembaga Keuangan pun menginginkan pajak signifikan untuk junk food karena kenaikan jumlah kecil tidak akan efektif.

“Meskipun jumlah kelebihan berat badan kurang sedikit dari setengah populasi, mereka mengeluarkan biaya kesehatan yang tinggi (56 persen dari biaya rawat). Masalah ini menjadi serius seperti kebiasaan konsumsi tembakau dan alkohol,” ungkap pihak Lembaga Keuangan dikutip dari telegraph.co.uk.

Lembaga Keuangan mengusulkan kampanye media menyoroti risiko makan tidak sehat dan pembatasan iklan junk food yang menargetkan anak-anak. Selain itu, masyarakat Perancis juga didorong untuk menyediakan makanan gizi seimbang untuk anak-anak dan menghindari ngemil.

Pelarangan dispenser minuman manis disarankan juga oleh Lembaga keuangan, karena mesin yang dioperasikan dengan koin akan menggoda anak-anak untuk terus membeli. ** Baca juga: Ada-ada Saja, Ini Lho Situs Kencan yang Paling Aneh

Di Prancis kini kebiasaan makan berubah cepat. Orang beralih ke makanan siap saji karena jadwal kerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Hal itu menyebabkan mereka kurang waktu untuk memasak sendiri di rumah.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email