oleh

MAN Solear Tetap Dibangun di Lapangan Bola Kirana

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski diprotes warga, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, tetap dibangun diatas lapangan bola Perumahan Taman Kirana Surya.

Pembangunan sekolah berbasis agama diatas lahan Fasilitas Sosial (Fasos)/ Fasilitas Umum (Fasum) seluas 1, 5 hektar itu, di ketahui di biayai oleh dana APBN senilai hampir Rp1,5 miliar.

“Ya betul, hari ini peletakan batu pertama MAN Solear,” ungkap Kepala Desa Pasanggrahan, Agus Setiyantoro, kepada Kabar6.com, usai menghadiri acara itu, Senin (23/9/2013).

Menurut Agus, peletakan batu pertama MAN Solear yang di gelar sekitar pukul 10.30 WIB itu, di hadiri sejumlah pejabat Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang, pelaksana proyek, konsultan dan seluruh perangkat desa Pasanggrahan.

Dan, lanjut Agus, jauh hari sebelum melakukan pembangunan sekolah agama setingkat SMA ini, pihaknya telah bermusyawarah dengan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Bahkan, dia mengklaim pembangunan MAN Solear itu telah mengantongi perizinan dari pemerintah daerah setempat.

“Sekolah itu dibangun diatas lapangan bola. Bahkan, sekitar empat tahun lalu, saya sudah musyawarah dengan tokoh masyarakat soal penggunaan lahan itu,” katanya.

Sementara kata Kades Agus mengatakan, untuk SMP Negeri 4 Solear, dirinya tidak mengetahui kapan dan dimana lokasi pembangunannya. Namun, lapangan bola rencananya akan di pindahkan ke blok A perumahan tersebut.

“Saya akan pindahkan lapangan bola itu ke blok A. Nantinya, di lahan fasos/fasum itu akan saya bangun taman, tempat olahraga dan untuk kegiatan keagamaan,” tuturnya.

Menanggapi tudingan warga terkait tanda tangan yang diduga palsu yang diajukan dirinya ke pemerintah untuk memuluskan proyek tersebut, Kades Agus justru menuduh segelintir warga itu sebagai pengganggu.

“Warga yang menolak pembangunan sekolah itu, hanya beberapa orang saja kok. Saya tahu siapa saja orang-orangnya. Justru, mereka yang telah memalsukan tanda tangan warga itu,” tandasnya.

Ya, rencana pembangunan sekolah tersebut sebelumnya diprotes warga. Pasalnya, lapangan bola yang akan dibangun sekolah merupakan fasos-fasum dan daerah resapan air guna mengantisipasi banjir.(din)

 

Print Friendly, PDF & Email