oleh

Makan Permen Lolipop, Pria Kanada Ini Kena Serangan Jantung

image_pdfimage_print

Kabar6-Nasib tragis menimpa seorang pria Kanada berusia 70 tahun yang tidak disebutkan namanya. Ia mengalami serangan jantung setelah makan permen lolipop. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Ternyata, melansir livescience, permen lolipop tersebut mengandung ganja dengan dosis tinggi. Peristiwa ini berawal ketika seorang dokter yang melakukan pemeriksaan menyarankan pria tersebut untuk mengonsumsi lolipop ganja, yang dinilai ampuh untuk mengobati penyakitnya.

Dan siapa sangka, lolipop yang dimakan mengandung zat adiktif 12 kali lipat lebih tinggi dari dosis normal, sehingga membuat penggunanya mengalami kecanduan tinggi.

Pria ini mengalami halusinasi menakutkan dan membuat tekanan darahnya melonjak drastis. Selain itu, hormon stresnya juga naik secara drastis. Aliran darah ke jantungnya berkurang. Ia juga sebelumnya sudah didiagnosis memiliki penyakit arteri coroner.

Diketahui, ganja memang dapat menjadi obat bagi banyak pasien. Ganja dapat menghilangkan rasa sakit dan mual. Namun ganja juga dapat memberikan efek samping lain.

“Dalam kasus baru-baru ini, dosis yang tidak tepat dan konsumsi oral ganja oleh pasien yang lebih tua dengan penyakit kardiovaskular yang stabil mengakibatkan tekanan yang menyebabkan peristiwa jantung dan selanjutnya mengurangi fungsi jantung,” urai Dr. Alexandra Saunders, ahli jantung dari Dalhousie University di Kanada.

Sebelum makan permen lolipop, pria tersebut ternyata telah minum obat jantung miliknya. Perpaduan obat jantung dan permen lolipop yang mengandung ganja ini membuatnya mengalami serangan jantung serius.

Namun peneliti dari Departemen Ilmu Kesehatan di University of York bernama Ian Hamilton mengatakan, mungkin saja pria ini memang memiliki masalah jantung hebat dan penggunaan ganja dengan dosis besar ini hanya sebuah kebetulan.

Dikatakan, kesimpulan dari kasus ini sulit untuk dibuat. ** Baca juga: Terlibat Kejar-kejaran, Sebuah Pesawat yang Angkut 400 Kg Kokain Jatuh di Meksiko

“Studi ini menambah semakin banyak studi yang menunjukkan bahwa kita perlu berhati-hati tentang kekuatan ganja yang dapat diakses orang. Kita perlu mengidentifikasi dan memperingatkan kelompok berisiko tinggi tertentu tentang produk-produk ini seperti pengguna yang naif atau mereka yang memiliki psikologis atau yang sudah ada sebelumnya pada masalah kesehatan fisik,” terang Hamilton.

Artinya, belum tentu ia mengalami serangan jantung gara-gara ganja karena bisa saja riwayat hidupnya sebagai perokok aktif dan penyakitnya juga jadi penyebab.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email