oleh

Mahasiswa UMJ Gelar Demo Teaterikal di Tengah Jalan

image_pdfimage_print

Kabar6-Mahasiswa dari Universitas Muhamadiyyah Jakarta (UMJ) kembali melakukan aksi untuk menolak Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law

Dalam demo kali ini, UMJ melakukannya dengan cara yang berbeda, dimana mereka melakukan teaterikal suasana penolakan UU Cipta Kerja antara mahasiswa, polisi dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Para mahasiswa UMJ melakukan teaterikal tersebut di depan Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta di Jalan Ir H Juanda, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel.

Presiden Mahasiswa UMJ Mujiono Koesnandar mengatakan, ada empat tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut.

Yakni, meminta UU Cipta Kerja dicabut, mendesak pemerintah keluarkan Peraturan Penganti Perundang-undangan (PERPPU), dan mengecam tindakan represif kepolisian kepada mahasiswa dan mengecam pelarangan demonstrasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mujiono menyebut adanya pelarangan demonstrasi terhadap mahasiswa dan dosen itu bagian dari pembungkapan aspirasi mahasiswa menyuarakan kritis.

“Kita menyayangkan Kemendikbud mengeluarkan surat edaran bahwa mahasiswa dan dosen di dalam perguruan tinggi sangat di larang (demonstrasi). Itu sangat kita sayangkan, karena jelas ruang-ruang kebenaran bicara soal objektif itu tidak boleh intervensi oleh siapa pun dalam ruang-ruang akademis,” ungkap Mujiono, Selasa (13/10/2020).

Saat melakukan aksi nya, empat mahasiswa berperan sebagai mahasiswa, lalu mereka berhadapan dengan mahasiswa yang berperan sebagai polisi mengenakan trash bag bertuliskan ‘polisi’.

Teaterikal tersebut menggambarkan suasana ricuh ketika aksi demo penolakan UU Cipta Kerja di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam teatrikal itu, seolah ada mahasiswa yang ditangkap dan diamankan oleh ‘polisi’ lantaran merangsek masuk ke gedung DPR.

**Baca juga: Audiensi dengan Airin, Mahasiswa Cipayung Plus Tangsel Ogah Diliput.

Kemudian di belakangnya, terlihat ada lima mahasiswa yang berperan sebagai DPR, para mahasiswa itu berperan dengan memeragakan duduk manis menonton aksi rusuh dalam teaterikal tersebut. Diketahui, aksi yang dilakukan mahasiswa UMJ ini dilakukan selama 2 jam.(eka)

Print Friendly, PDF & Email