oleh

Magnet Terkuat di Dunia Buatan AS Mampu Angkat Kapal Induk Seberat 100 Ribu Ton

image_pdfimage_print

Kabar6-Magnet terkuat, menghasilkan medan magnet 280 ribu kali lebih kuat dari yang dibuat di Bumi, berhasil dibuat oleh insinyur di Amerika Serikat. Insinyur di AS saat ini bersiap untuk mengirimkan bagian pertama dari magnet paling kuat di dunia ke Prancis.

Menurut rencana, melansir Livescience, magnet ini akan membantu menggerakkan reaktor fusi nuklir canggih. Magnet yang dikenal sebagai central solenoid akan menjadi jantung dari reaktor fusi terbesar di dunia, ITER. Eksperimen internasional ini melibatkan 35 negara dan bertujuan untuk membuktikan kelayakan fusi nuklir berkelanjutan untuk menciptakan energi.

Ketika dirakit sepenuhnya, central solenoid akan memiliki tinggi 18 meter dan lebar 4,3 m, dan akan mampu menghasilkan medan magnet berukuran 13 teslas atau sekira 280 ribu kali lebih kuat dari medan magnet Bumi. Medan magnet itu cukup untuk mengangkat kapal induk yang beratnya sekira 100 ribu ton.

“Central Solenoid adalah elektromagnet terbesar dan paling kuat yang pernah dibuat,” kata John Smith, direktur teknik dan proyek di General Atomics, perusahaan pembuat magnet. ** Baca juga: Di Kongo, Menari Jadi Terapi Bagi Korban Pemerkosaan

Central Solenoid terdiri dari enam modul terpisah yang akan ditumpuk di dalam pusat reaktor ITER. Seluruh magnet akan setinggi bangunan empat lantai dan berat 1.000 ton. Fusi nuklir berkelanjutan dapat membuka pintu menuju energi terbarukan tanpa batas, yang akan memangkas emisi karbon yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

“Fusion adalah salah satu dari sedikit pilihan potensial untuk produksi energi bebas karbon skala besar. Ini menawarkan sumber daya yang aman, bersih, selalu aktif yang tidak menghasilkan emisi atau produk limbah,” kata Smith.

Untuk menghentikan pemanasan global, sistem energi terbarukan lainnya harus ditingkatkan. Tetapi karena variabilitas keluaran energinya, misal seperti turbin angin hanya bekerja saat angin bertiup, kita masih harus bergantung pada bahan bakar fosil untuk memastikan jaringan listrik menyediakan pasokan daya yang andal.

“ITER adalah langkah besar ke arah ini yang akan mendemonstrasikan fisika dan teknologi menuju pembangkit listrik fusi,” terang Smith.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email