oleh

Lulus Uji Laik Operasi, Simpang Susun Balaraja Timur Dioperasikan

image_pdfimage_print

Kabar6-PT Marga Mandalasakti siap mengoperasikan Simpang Susun Balaraja Timur.

Pengoperasian proyek yang mulai dibangun 2019 lalu itu berdasarkan surat Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.BM0702-Db/295 tanggal 17 Maret 2020.

Dalam surat tersebut dinyatakan juga bahwa penambahan lajur ke-4 segmen Tangerang Barat – Balaraja Barat dan Simpang Susun Cikupa telah lulus uji laik operasi.

Pembangunan Simpang Susun  Balaraja Timur berlokasi di KM 35+200 Ruas Tol Tangerang-Merak dengan total panjang akses sebesar 3,754 km. Pembangunan ini meliputi pembangunan jembatan simpang susun, 4 ramp terdiri dari ramp 1 (off ramp arah Jakarta), ramp 2 (on ramp arah Jakarta), ramp 3 (off ramp arah Merak), ramp 4 (on ramp arah Merak) dan jalan akses sampai dengan pertemuan jalan nasional dengan. Simpang Susun Balaraja Timur ini memiliki 4 gardu keluar dan 3 gardu masuk.

Kris Ade Sudiyono Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti mengatakan proyek Pembangunan Simpang Susun Balaraja Timur adalah proyek yang bertujuan untuk meningkatkan akses pintu keluar masuk jalan Tol Tangerang-Merak. “Kehadiran Simpang Susun Balaraja Timur diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan mempermudah mobilisasi pengguna jalan,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu 1 April 2020.

Kris Ade mengatakan jika semula hanya memiliki akses dari arah Jakarta menuju Balaraja Timur dan dari Balaraja Timur ke arah Jakarta. Namun Sekarang bisa diakses dari dan menuju Merak.

Gerbang Tol Balaraja Timur menjadi akses terdekat untuk menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang yang berada di Tigaraksa, Tangerang, sehingga keberadaannya diharapkan mampu membawa manfaat bagi pemangku kepentingan.

**Baca juga: Antisipasi Corona, Hotel Santika Premiere ICE BSD Tutup Sementara.

Kris Ade juga mengatakan bahwa keberadaan Simpang Susun Balaraja Timur tidak semata bisnis yang dikembangkan ASTRA Tol Tangerang-Merak, dalam hal ini terdapat nilai sosial dan keagamaan bagi warga atau pengguna jalan tol. Dengan mudahnya akses dapat meningkatkan silaturahmi untuk mengunjungi rekan, saudara, keluarga dan kolega. “Kami semangat membangun jalan tol, untuk membangun infrastruktur. Namun diluar itu, ada nilai-nilai sosial dan keagamaan,” lanjut Kris Ade.

Keberadaan Simpang Susun Balaraja Timur juga diharapkan dapat menjadi alternatif penyebaran trafik lalu lintas dan mengurangi antrian di Gerbang Tol Balaraja Barat. Dengan adanya Simpang Susun Balaraja Timur ini diprediksi akan dilalui sekitar 24.492 kendaraan menuju Jakarta dan Merak. Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pengembangan daerah sekitar yang juga mendorong pertumbuhan masyarakat provinsi Banten. (GFM)

Print Friendly, PDF & Email