1

Luasnya Sekira 900 Ribu Meter, Temuan Kota Bawah Tanah di Turki Jadi yang Terbesar di Dunia

Kabar6-Para pekerja yang melakukan penggalian ruang bawah tanah sebuah rumah di Midyat, Turki, dekat perbatasan Suriah, menemukan kota bawah tanah terbesar di dunia, yang diyakini para sejarawan berasal dari abad kesembilan sebelum Masehi.

Mereka telah membersihkan lebih dari 50 ruangan bawah tanah, semua terhubung oleh terowongan sepanjang 120 meter yang dipahat dari batu. Namun, itu hanya sebagian kecil dari area situs yang diperkirakan seluas 900 ribu meter persegi, yang akan menjadikannya kota bawah tanah terbesar di wilayah Anatolia selatan Turki. “Mungkin bahkan di dunia,” kata Mervan Yavuz, Direktur Konservasi Midyat.

Kota bawah tanah ini, melansir allthatsinteresting, diyakini dulu digunakan untuk berlindung dari iklim yang keras, musuh, pemangsa, dan ancaman penyakit mematikan. “Orang-orang berlindung di gua-gua ini yang mereka ubah menjadi kota nyata,” kata Yavuz. “Pada 1970-an, tanahnya ambruk dan sebuah mesin konstruksi jatuh. Tapi pada saat itu kami tidak mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut, kami hanya memperkuat dan menutup lubangnya.”

Wilayah tempat kota gua ini terletak dulunya dikenal sebagai Mesopotamia, yang diakui sebagai tempat lahirnya beberapa peradaban awal di dunia. Banyak kekaisaran besar yang menaklukkan atau melewati tanah-tanah ini, yang mungkin memberi alasan bagi penduduk sekitar Matiate untuk berlindung di bawah tanah.

“Sebelum kedatangan Arab, tanah-tanah ini diperebutkan secara sengit oleh Asiria, Persia, Romawi, dan kemudian Bizantium,” terang Ekrem Akman, sejarawan Universitas Mardin.

Yavuz menunjuk pada ukiran-ukiran gaya yang sulit dipahami seperti seekor kuda, bintang delapan sudut, tangan, dan pohon yang menghiasi dinding, serta sebuah lempengan batu di lantai salah satu ruangan yang mungkin digunakan untuk perayaan atau pengorbanan.

Akibat dari pemukiman kota yang berlangsung lama, sebut Yavuz, sulit untuk menentukan dengan tepat apa di situs ini yang dapat dikaitkan dengan periode atau kelompok tertentu. “Namun, pagan, Yahudi, Kristen, Muslim, semua penganut ini berkontribusi pada kota bawah tanah Matiate,” kata Yavuz.(ilj/bbs)