oleh

Logistik Tsunami di Shohibul Barokah, Pemkab Saling Lempar Tanggungjawab

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemkab Pandeglang saling lempar tanggungjawab soal keberadaan bantuan logistik Tsunami Selat Sunda, terutama bantuan logistik yang berada di Sohibul Barokah.

Asisten Daerah bidang Administrasi Umum, Undang Suhendar mengaku tidak mengetahui soal keberadaan logistik bencana Tsunami. Dia menuturkan, bantuan logistik kini sudah menjadi wewenang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Saya sudah tidak mengurus lagi. Sekarang semua sudah diserahkan ke BPBD. Logistik sudah jadi wewenang BPBD,” katanya saat ditemui di Gedung Setda Pandeglang, Kamis (10/4/2019).

Sebelumnya, Undang pernah ditunjuk sebagai penanggungjawab logistik selama masa tanggap darurat bencana Tsunami Selat Sunda.

Santuan logistik berupa perangkat keras seperti kasur, memang diperuntukan saat Hunian Sementara (Huntara) siap ditempati agar pengungsi punya alat untuk tidur. Adapun soal logistik yang diletakkan di gudang yang jauh dari lokasi pengungsian, Undang beralasan lantaran gudang yang dipakai saat ini merupakan bangunan milik pemerintah.

“Kan sudah disalurkan semua. Di Cikoneng karena itu sebetulnya hanggar, karena tidak dipakai maka dimanfaatkan untuk logistik. Kalau di Shohibul Barokah nanti saya cek lagi,” tutupnya singkat.

Sementara itu, Endan Permana, Kasi Damkar, Logistik, dan Kedaruratan BPBD Pandeglang mengakui bahwa kini pengelolaan logistik menjadi tanggungjawab BPBD. Hanya saja dia membantah bila gudang logistik di Shohibul Barokah turut menjadi wewenangnya. Pasalnya selama ini, BPBD hanya mendata logistik di hanggar Cikoneng.

“Logistik di Shohibul Barokah belum diserahkan ke BPBD. Di hanggar saja masih banyak, takut tidak cukup. Kalau yang di Shohibul Barokah pengelolaannya masih di ASDA III,” jelasnya.**Baca Juga: Sebelum Tewas, 2 Mayat Dalam Karung di Pandeglang Sempat Menginap Villa.

Endan menerangkan, gudang logistik di Shohibul Barokah baru dipakai setelah masa tanggap darurat berakhir. Bantuan logistik di tempat itu, merupakan peralihan dari posko bantuan yang sebelumnya di Pendopo Bupati.

“Gudang logistik cuma dua. Kalau gudang di Shohibul Barokah setau saya sewa, dipakai sejak masa tanggap darurat berakhir dan dikelola oleh beberapa OPD. Tapi jenis logistik di sana apa saja kami tidak tahu,” katanya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email