oleh

Lebih Mengenal Fakta Tentang Mr P & Ereksi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Disadari atau tidak, dalam masyarakat masih banyak mitos dan persepsi keliru seputar Mr P dan ereksi pria. Beberapa hal keliru tersebut seringkali justru bersifat merugikan.

Nah, apa saja fakta dan mitos seputar Mr P dan ereksi? Berikut uraiannya, dikutip dari menshealth.co.id:

1. Mitos, pria selalu ingin dan siap untuk bercinta. Faktanya, kelelahan fisik atau stres masalah pekerjaan/keluarga bisa mempengaruhi gairah pria dan kegiatan seksual.

2. Mitos, “pria sejati” tidak mengalami kesulitan ereksi. Faktanya, pada suatu waktu dalam kehidupannya, banyak pria yang mengalami kesulitan ereksi atau mempertahankannya. Hal ini dapat terjadi seiring pertambahan usia, perilaku budaya, dan pola hidupnya.

3. Mitos, sulit ereksi adalah hilangnya ketertarikan seks, hilang tenaga atau mandul. Faktanya, kesulitan ereksi terkait dengan kemampuan membuat atau mempertahankan ereksi. Jadi bukan berarti kehilangan minat untuk bercinta atau menjadi mandul. Sulit ereksi tidak berhubungan dengan kekuatan, kejantanan, atau keinginan bercinta.

4. Mitos, disfungsi ereksi adalah hal yang lumrah dalam proses penuaan. Faktanya, berapa pun usia pria, disfungsi ereksi tidak boleh dianggap hal yang normal.

Meskipun disfungsi ereksi kerap terjadi pada pria tua, namun bukan cuma berarti proses penuaan, karena di usia 30 atau 40-an pun bisa mengalaminya. Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, berolahraga teratur, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan, dapat menurunkan risikonya.

5. Mitos, sumber masalah disfungsi ereksi terletak di “kepala”. Faktanya, meskipun disfungsi ereksi memiliki penyebab psikologis seperti cemas, stres, perasaan bersalah, lelah, masalah terhadap pasangan, atau depresi, kini diketahui bahwa sekitar 80 persen permasalahannya memiliki sebab yang berhubungan dengan masalah fisik.

6. Mitos, disfungsi ereksi adalah problem fisik semata. Faktanya, ini masalah kompleks, gabungan antara kognitif, perilaku, emosi, sosial, dan komponen fisik. Kaitannya dengan fisik, ereksi adalah mekanisme hidrolik yang didasari pada kondisi adanya aliran deras darah yang masuk dan bertahan di penis.

Proses ini dapat terhambat karena berbagai hal seperti kondisi pembuluh darah, efek alkohol yang berlebihan, efek samping pengobatan, diabetes, fungsi syaraf yang abnormal, kekurangan hormon, operasi pengangkatan prostat karena kanker, merokok, yang sesungguhnya semua hal itu masih mungkin untuk diobati.

7. Mitos, kesulitan ereksi akan berlalu. Faktanya, disfungsi ereksi adalah persoalan medis dengan solusi pengobatan. Anda harus mengobati disfungsi ereksi.

Bila tidak diobati, disfungsi ereksi dapat menimbulkan konsekuensi psikologis, termasuk perasaan malu, kehilangan, atau minder. Lebih jauh lagi, hal ini bisa saja terkait dengan kasus penyakit lainnya seperti obesitas dan penyakit sirkulasi darah.

Disfungsi ereksi yang terjadi di setiap tahapan usia dapat diobati apapun penyebabnya, baik fisik atau psikis.

8. Mitos, obat oles dapat memperlambat ejakulasi. Faktanya, secara umum obat oles dalam bentuk krim, cairan, dan spray mengandung bahan pemati rasa (anaesteti), membuat permukaan penis mati rasa sehingga ejakulasi tidak cepat terjadi. Jadi bukan menimbulkan efek lebih tahan lama tapi mati rasa. ** Baca juga: Tiga Hal Fatal Akibat Kesalahan Masturbasi

Jadi bedakan antara mitos dan fakta ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email