oleh

Lawan Hoax, Kyai Kampung Kumpul di Pandeglang

image_pdfimage_print

Kabar6-Puluhan kyai dan ustadzah kampung berkumpul di Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk mengaji kembali berbagai kitab yang dipelajari di Kobong.

Tujuannya, untuk kembali meningkatkan uhkuwah dan tali kebangsaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, di tengah fenomena hoax.

“Balad mengaji dilakukan berdasarkan keresahan maraknya isu hoax di medsos, yang mengurangi silaturahmi kita,” kata Kyai Hamdan Suhaemi, pimpinan Balad Mengaji, saat ditemui di Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (16/12/2018).

Kyai dan ustadzah yang biasa memeberikan ceramah dari musala ke musala hingga majlis taklim ke majelis taklim ini khawatir, hoax bisa merusak tali silaturahmi antar suku bangsa di Indonesia.

Puluhan kitab mereka kaji kembali, seperti kitab Sulamu al-Taufiq, karya Habib Syaikh Abdullah Bin Al Husain Ba’lawi yang membahas kewajiban hati dan lurus dalam menjalankan agama.

Lalu ada juga kitab Mirqotu Shu’udi al-Tashdiqi, karya Syaikh Nawawi al-Bantani, buyut dari Kyai Ma’ruf Amien, yang pernah menjadi imam besar Masjidil Haram.

Dalam kitabnya, Syaikh Nawawi al-Bantani membahas bagaimana seharusnya perilaku umat muslim yang di anggap Soleh.

“balad mengaji, bagaimana menguatkan kembali bhineka kebangsaan, karena kita punya tanggung jawab menjaga agama dan menjaga negara,” terangnya.**Baca Juga: HUT Kabupaten Tangerang, Ribuan Peserta Ikut Gerak Jalan Kebangsaan.

Para kyai dan ustadzah kampung ini berharap masyarakat seluruh Indoensia, terutama di Banten, tidak lagi terpecah dan memutuskan tali silaturahmi jelang Pemilu 2019. Keutuhan NKRI menjadi hal utama melebihi pertarungan pilpres 2019.

“Balad mengaji sebagai lokomotif untuk kesadaran umat, bahwa NKRI harus dijaga dan itu harga mati. Karena negara kita merupakan negara kesepakatan, bukan hanya ideologinya saja, tapi juga kulturnya,” jelasnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email