oleh

Lagi, Pelajar dan PNS Keluyuran Terzaring Razia

image_pdfimage_print

Kabar6-Aparat Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melakukan razia di sejumlah pusat keramaian. Hasilnya, sejumlah pelajar dan PNS yang tertangkap tangan keluyuran langsung digelandang ke mobil yang telah disiapkan.

Pengamatan dilapangan, di pusat perbelanjaan ITC BSD, dua PNS dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel tertangkap tangan Satpol PP sedang berbelanja. Namun, setelah diinterogasi, kedua PNS berkerudung itu beralasan membeli kebutuhan untuk kegiatan kantornya dengan membawa surat tugas.

“Saya cuma membelanja untuk kebutuhn kantor. Karena besok ada lepas sambut pimpinan,” ungkap Sri, Kasubag Keuangan Bappeda kepada petugas, Rabu (6/2).

Setelah mendapatkan penjelasan dan menunjukkan surat tugas dari kantor, kemudian dilepaskan kembali. Ditempat yang sama juga, petugas mendapati dua pelajar SMP itu sedang asyik bermain game di pusat perbelanjaan dikawasan BSD tersebut dan langsung diangkut ke kendaraan operasional Satpol PP untuk didata.

Dari ITC BSD, kemudian, petugas bergerak ke pusat perbalnaajn WTC Matahari. Namun, hasilnya nihil. Tak seorang pelajar maupun PNS yang berkeliaran ditempat tersebut. Tak hanya sampai disitu, petugas kembali mendatangi Taman Kota I.

Ditempat tersebut dua pelajar kedapatan sedang kongkow. Kemudian di data dan diberi pengarahan untuk tidak membolos. Dua pelajar juga ditertibkan saat berada di Taman Kota II, Setu. Sedangkan, PNS yang kedapatan berkeliaran ditertibkan di Ciputat.

Lantaran tidak bisa menunjukkan surat tugas untuk dinas luar. Kemudian, PNS tersebut dilaporkan ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

Kepala Bidang Penertiban Satpol PP Kota Tangsel, Ponco Budi Santoso mengatakan, kesembilan pelajar itu diamankan saat sedang asyik nongkrong dan berpacaran di pusta perbelanjaan dan Taman Kota.

“Yang kami tangkap ini berasal dari berbagai sekolah dan berbagai jenjang pendidikan. Setelah didata pelajar ini dibawa ke Dinas pendidikan,” ungkapnya, Rabu (6/2).

Dikatakan, razia digelar lantaran banyaknya laporan dari masyarakat di lokasi tersebut sering dijadikan tempat berpacaran dan nongkrong pada jam sekolah. Di lokasi tersebut sepi dan jauh dari keramaian.

“Mereka (pelajar-red) yang tertangkap kami data dan kami berikan sanksi,” katanya.

Untuk memberi efek jera palajar yang berkeliaran, sambung Ponco, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tangsel untuk pendataan dan diberikan arahan.

“Kami berkewajiban untuk membina pelajar yang membolos. Apalagi, ada permintaan dari orangtua untuk mengawasi siswa yang kerap bolos sekolah,” terangnya.

Namun, sayangnya, sambung Ponco selama beberapa kali penertiban pelajar, Dinas Pendidikan hanya memberi pengarahan saja dan mendata. Tidak ada sanksi untuk memberi efek jera bagi pelajar yang membolos.

“Harusnya Dinas Pendidikan mempunyai program ataupun sanksi untuk pelajar yang membolos. Setelah kami serahkan pelajar yang membolos tidak ada tindak lanjutnya dari Dinas Pendidikan,” terangnya.

Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Tangsel Khotib menuturkan razia rutin digelar lantaran pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat pelajar dan PNS berkeliaran pada jam sekolah kerja.

“Kami menyebarkan petugas untuk penertiban pelajar dan PNS,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email