oleh

Lagi, Kerjasama PDAM TB dan PT Moya Direvisi, Apa Saja Isinya?

image_pdfimage_print

Kabar6-Setelah beberapa kali direvisi Kontrak kerjasama antara PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dengan PT Moya di kembali diperbaiki melalui amandemen baru.

Direktur PDAM TB Kota Tangerang, Sumarya menjelaskan bila revisi kontrak kerjasama dilakukan pada tahun 2018 lalu. Namun, Sumarya tak bisa menjelaskan secara rinci poin-poin yang masuk dalam perubahan tersebut. “Hanya pelayanan saja,” katanya saat di temui kabar6.com, di Kantor PDAM TB Kota Tangerang, Senin (29/7/2019).

Sumarya mencontohkan, seperti yang awalnya target layanan PDAM Tirta Benteng 50 persen, diubah menjadi 80 persen yang terlayani. “Cuma begitu saja kok. Intinya, ya tadinya kan mungkin wilayah zona 1 itu kan dari 4 kecamatan hanya 50 persen, sekarang jadi 80 persen,” dia menjelaskan.

Sumarya memastikan bahwa tak ada perubahan nilai investasi PT Moya dalam revisi yang baru ini. “Tidak berubah (nilai investasi). Yang di ubah hanya nilai pelayanan saja,” tegasnya.

Revisi perjanjian perusahaan pelat merah Kota Tangerang dengan PT Moya ini bukan yang pertamakali. Sebelumnya, hampir di setiap pergantian pimpinan PDAM TB, revisi kontrak kerjasama dengan PT Moya, kerap dilakukan. Saat Dirut PDAM TB, di jabat oleh Suyanto, amandemen baru di tandatangani bersama di Hotel Alium pada Maret 2016 lalu.

Diakui oleh Sumarya, bila PT Moya saat ini merupakan pihak ketiga yang di gandeng guna menangani pembangunan infrastruktur jaringan dan pengelolaan air bersih bagi pelanggan di zona 1.

Namun, pihak PDAM TB Kota Tangerang hingga kini tetap selaku pengelola penjualan air bersih ke pelanggannya.

“Pengelolaan secara di depan, ya kita PDAM kalau untuk ke masyarakat. Yang tehnis pemasangan jaringan pipa, pengelolaan air, mereka (PT Moya). Yang jual ke masyarakat kita,” jelas Sumarya.

**Baca juga: Warga ‘Cimak’ Ogah Ngisi Permohonan, PDAM Disebut Tak Berdaya Sama PT Moya.

Sumarya menambahkan, saat ini pihaknya mencatat sebesar 600 sampai 700 liter per detik, produksi air yang tersalurkan di zona 1 itu.

“Sudah 600 sampai 700 liter per detik. Karena industri kan fluktuatif. Kalau industri makainya banyak, bisa sampai 700 liter/detik. Paling banyak ke kawasan bandara, 110 liter per detik,” pungkasnya. (BL/ges)

Print Friendly, PDF & Email