oleh

Kurikulum 2013 Menuai Protes, Kemendikbud Tuding Karena Media

image_pdfimage_print

Kabar6-Mulai digulirkannya kurikulum baru dianggap paling ramai menuai kontroversi serta pro kontra dikalangan masyarakat. Bahkan, hingga berujung pada aksi demo.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad, usai acara Peluncuran Kurikulum 2013 di Al Azhar BSD, Serpong, Senin (15/7/2013).

“Salah satu penyebabnya karena protes tersebut semakin berkembang media massa,” jelasnya menjawab pertanyaan kabar6.com.

Pertumbuhan media massa, menurut Hamid, telah berkembang secara pesat dan mampu membentuk opini publik. Kondisi itu ditambah lagi dengan adanya jejaring sosial seperti twitter dan facebook yang mudah diunggah secara cepat.

“Apa dasarnya mereka mengatakan seperti itu. Karena dianggap bukunya kurang, coba lihat KTSP Kementerian tidak menyiapkan buku kenapa nggak ada yang protes,” kilahnya.

Padahal saat itu, pihak sekolah diberikan keluasan untuk mencetak buku pelajaran secara mandiri di masing-masing lembaga pendidikan.

Sekarang ini, Hamid mengklaim kurikulum yang digelontorkan sudah bagus. Karena pemerintah juga menyiapkan seluruh sistem dan pengadaan buku kurikulum baru.

Hamid juga menampik bila Kurikulum 2013 dianggap terlalu memaksakan program dan tidak ada persiapan khusus. Hal itu menilik adanya tiga mata pelajaran untuk tingkat SMA yang hingga kini masih terus disusun.

Sejak awal, tambah Hamid, pihaknya telah menyatakan soal akan diberlakukannya buku kurikulum 2013 ini. Ada 9 buku untuk tingkat SD, 10 SMP dan 3 buku SMA/SMK.

“Kenapa waktu rencana itu kita ungkap nggak ada yang protes. Kenapa baru sekarang banyak yang protes,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email