oleh

Kualitas Tidur yang Baik Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Tidur dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia dan membantu seseorang dalam mengatasi stres. Artinya, memiliki jam tidur yang baik adalah cara termudah untuk mencegah tubuh tertular COVID-19.

Physical distancing akan membuat seseorang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Kondisi ini memungkinkan seseorang lebih banyak waktu untuk tidur. Untuk orang dewasa, waktu ideal untuk tidur adalah tujuh hingga sembilan jam per malam.

Tidur dan sistem sirkadian (jam tubuh internal), melansir Okezone, sangat penting untuk mengatur suasana hati, kelaparan, pemulihan dari penyakit atau cedera, serta fungsi kognitif dan fisik manusia. Mengurangi waktu tidur dapat memengaruhi semua fungsi ini.

Contohnya, variabilitas yang lebih tinggi dalam durasi tidur malam telah dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi dan kecemasan. Konsekuensi jangka panjang dari masalah tidur dapat menyebabkan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Penurunan kualitas atau kuantitas tidur dapat memengaruhi kekebalan tubuh manusia. Hal itu akan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit termasuk virus.

Selama tidur, sistem kekebalan melepaskan protein yang disebut sitokin, yang penting untuk melawan infeksi dan peradangan, dan membantu tubuh merespons stres. Tetapi ketika seseorang tidak cukup tidur atau terganggu, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit sitokin.

Dalam satu studi, peserta terkena flu biasa (rhinovirus). Mereka yang tidur kurang dari tujuh jam per malam hampir tiga kali lebih mungkin terserang flu daripada mereka yang tidur delapan jam per malam atau lebih.

Studi lain menunjukkan, satu malam tanpa tidur dapat menunda respon imun tubuh dan memperlambat kemampuan tubuh untuk pulih. Meskipun belum ada penelitian tentang hubungan tidur dan virus corona, setidaknya pola yang sama juga akan berlaku.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan respons stres biologis, meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol dalam tubuh kita pada hari berikutnya. Kadar kortisol biasanya memuncak di pagi dan malam hari.

Setelah jam tidur yang buruk, Anda mungkin merasa lebih tertekan, atau sulit fokus, lebih emosional, dan berpotensi mengalami kesulitan tidur pada malam berikutnya.

Kurang tidur secara jangka panjang bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami stres dan kurang tangguh dalam mengelola stresor sehari-hari.

Jadi, rencanakan tidur sekira delapan hingga sembilan jam sebelum waktu bangun bisa Anda lakukan. Ini mungkin tidak bisa dilakukan setiap malam. ** Baca juga: Bahaya, Buka Puasa Langsung Merokok

Tetapi mencoba untuk bangun dan tidur tepat waktu secara konsisten, akan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur pada malam berikutnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email