oleh

Kritik Banten Lewat Foto

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak cara bisa dilakukan untuk mengkritik pemerintah. Dan, yang acap muncul adalah protes melalui aksi demonstrasi di jalanan.

 

Namun di Banten, kritik juga disampaikan oleh sejumlah penggiat foto. Ya, lewat hasil jepretan kamera, mereka mengkritisi apa yang terjadi di Tanah Sejuta Santri, Seribu Kyai.

 

Ketua Panitia Pameran Fotografer Banten, Edo Dwi mengakui, bila para fotografer menafsirkan kata Banten dengan begitu kaya dan penuh ide nakal. Minggu (25/1/2015)

 

“Pameran foto ini menampilkan bagaimana pembangunan dan keadaan sosial di tengah-tengah masyarakat Banten melalui sajian gambar,” ujar Edo. ** Baca juga: Infrastruktur Kelola Sampah ITF di Parigi Diujicoba

 

Lebih jauh aktifis Banten Cyber Journalist Forum ini mengatakan, foto yang ditampilkan hasil karya foto mahasiswa, dosen, guru, pecinta seni fotografi, hingga masyarakat awam yang menampilkan 44 karya foto dari 23 fotografer asal Banten.

 

Sedianya, pameran foto yang mengambil tema “Banten Hari Ini dan Esok” ini berlangsung di Gedung Pendopo Lama Gubernur Banten, di Jalan K.H. Brigjen Syam’un, Kota Serang, hingga 3 Februari mendatang.

 

Pameran foto ini menampilkan bagaimana pembangunan dan keadaan sosial di tengah-tengah masyarakat Banten melalui sajian gambar.

 

Bahkan, kebudayaan khas Banten pun ditampilkan dengan cara-cara keindahan fotografer. Seperti tradisi Seren Taun, Seba Baduy, Panjang Mulud, hingga bangunan pintu air Pamarayan ditampilkan secara berbeda.

 

“Sengaja kali ini pameran lebih ke arah art fotografi. Foto lebih pada karya seni yang bermain-main dengan simbol, mengajak para penikmatnya untuk menyelami ke dalam foto itu sendiri,” terangnya.

 

Acara ini pun mendapatkan sambutan positif dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, yang mengatakan bahwa Banten harus bisa ‘di jual’ dengan fakta sosial, seni, dan budaya nya yang berlimpah.

 

“Saya terdorong untuk berkreatifitas lagi dalan hal membuat hasil karya seperti teman-teman,” kata Rano Karno di lokasi pameran foto.

 

Pameran foto ini pun akan diisi dengan workshop fotografi untuk pelajar, diskusi foto, pementasan teater siswa, fotografi on the spot, fotografi model, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan stand up comedy.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email