oleh

Kota Tangerang Jadi Pilot Project Pengembangan Teknologi Pirolisis

image_pdfimage_print

Kabar6-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjuk pemerintah Kota Tangerang menjadi pilot project pengembangan teknologi pirolisis.

Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas.

Kota Tangerang akan menjadi satu-satunya Kota di Indonesia yang akan mendapatkan hibah pengembangan teknologi yang mampu mengkonversikan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) sintetis.

“Kepercayaan ini didapat karena Pemerintah Kota Tangerang dianggap memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengelolaan sampah,” ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Ivan Yudhianto, saat mendampingi Walikota Tangerang, H. Arief Wismansyah, di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Senin (14/12/2015).

Ivan menjelaskan, melalui itu dapat membantu proses pengelolaan sampah melaui energi terbarukan dalam mengurangi volume sampah plastik, walaupun belum signifikan dari jumlah sampah kota secara menyeluruh. terutama jenis sampah plastik.

“Melalui tekhnologi itu, sebanyak enam ton sampah plastik perhari dapat kita kelola dan kita konversikan menjadi 2000 sampai 3000 Liter Bahan Bakar Minyak (BBM) Sintetis,” jelas Ivan

Terkait kegunaan BBMnya nanti, Ivan menjelaskan bahwa pihaknya akan menunggu regulasi yang dikeluarkan oleh ESDM, karena menurut informasi yang didapatkannya BBM yang dihasilkan ini setara dengan solar, sehingga dirinya berharap ini dapat digunakan sebagai salah satu opsi untuk menjadi bahan bakar armada pengangkut sampah milik DKP.

“Kita nunggu kementerian (ESDM) saja, karena regulasinya ada di mereka, yang pasti pada saat beroperasi nanti, analisis penelitian terhadap kandungan BBM tersebut akan dilakukan juga oleh tenaga ahli dari india dan dari pihak kementrian ESDM,” papar Ivan.

Sementara itu saat disinggung terkait pengoperasian, dirinya menegaskan bahwa hingga saat ini Pemkot tengah menunggu alatnya dikirim oleh produsennya dari India bersamaan dengan tenaga ahli yang rencananya paling lama minggu ini akan hadir, karena menunggu proses pembuatan visa.

“Sementara menunggu kita tengah memantau pembangunan hanggar yang nantinya akan difungsikan sebagai lokasi penempatan alat tersebut,” pungkas Ivan.

Walikota Tangerang, dalam peninjauannya ke lokasi hanggar menyampaikan, bahwa dengan kembali ditunjuknya Kota Tangerang sebagai pilot project Kementerian membuktikan bagaimana Kota Tangerang memiliki komitmen yang serius terhadap pembangunan Kotanya, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

“Sesuai dengan visi kami Tangerang LIVE, kami ingin membangun Kota ini menjadi Kota yang semakin nyaman bagi masyarakat,” jelas Walikota.

Walikota juga menambahkan dengan keberadaan alat ini nantinya juga akan semakin membantu Pemerintah Kota Tangerang untuk terus mengurangi volume sampah yang ada di Kota Tangerang, tanpa menumpuknya di TPA Rawa Kucing.

“Banyak yang telah kami lakukan untuk mengurangi beban TPA, diantaranya melalui bank sampah, pembentukan komunitas peduli sampah, dan Ini akan menjadi salah satu yang membantu kami juga kedepannya,” tutup Walikota.(adv)

 

Print Friendly, PDF & Email