oleh

Korban Tsunami Selat Sunda di Labuan Keluhkan Biaya UN Rp2,5 Juta

image_pdfimage_print

Kabar6-Masripah, korban Tsunami Selat Sunda mengeluhkan biaya sekolah anaknya di SMK IKPI Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dia harus merogoh Rp2,5 juta untuk membayar Ujian Nasional (UN). Padahal, dia sekeluarga baru saja menjadi korban Tsunami Selat Sunda.

“Tadinya disuruh bayar Rp2,7 juta. Terus dikorting (dikurangi) Rp200 ribu, jadinya Rp2,5 juta. Katanya untuk bayar ujian (Ujian Nasional),” kata Masripah, sembari berlinang air mata, saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (24/01/2019).

Masripah mengusap air matanya menggunakan kerudung hijau yang dikenakannya. Dia pun bercerita perahu yang digunakan suaminya rusak terhantam Tsunami.

“Perahu juga rusak. Motornya (mesin perahu) enggak bisa dipakai lagi,” tuturnya sembari terseguk.

Sembari memeluk Masripah, Mario Hasto berjanji akan membantu para korban Tsunami, agar bisa melanjutkan pendidikannya.

Dia pun memerintahkan anggota legislatif dari PDI Perjuangan, untuk membantu proses pendidikan para korban Tsunami Selat Sunda, agar tidak putus sekolah.

“Jadi enggak boleh ada yang enggak ngambil ijazah, ambil rapor, pokoknya harus bisa. Lewat pimpinannya. Ini kan bencana. Enggak boleh namanya menahan (rapot saat) bencana,” kata Maria Hasto, ditempat yang sama, Kamis (24/01/2019).

Dia bersama sejumlah istri pengurus PDI Perjuangan, juga memberikan bantuan 460 paket sembako dan alat pendidikan bagi korban tsunami dan siswa, agar bisa melanjutkan pendidikannya.**Baca Juga: Sidang Dugaan Penganiayaan Sesama Karyawan PT PAI Ditunda Lagi.

Para korban bisa mengeluhkan bantuan dan meminta bantuan mulai dari lurah atau kepala desa (kades), camat, Bupati maupun anggota legislatif asal Daerah Pemilihan (Dapil) yang menjadi korban Tsunami, agar segera dibantu.

“Setiap ada bencana, setiap ada peristiwa, pasti membuat sedih. Semua itu ada hikmahnya. Untuk adik-adik jangan patah semangat, tetap bangkit, sekolah dan belajar,” jelasnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email