oleh

Korban Fetish Lakban di Lebak Capai 70 Orang, Pelaku Beraksi Sejak Tahun 2022

image_pdfimage_print

Kabar6-Korban pelecehan seksual fetish lakban yang dilakukan seorang pria bernama Wily (24) warga Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, diperkirakan mencapai 70 orang.

Usai menyita perhatian masyarakat khususnya para pengguna media sosial, Wily akhirnya menyerahkan diri ke polisi

Polisi menetapkan Wily sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana pornografi dan Undang-Undang ITE. Sejauh ini, Wily merupakan pelaku utama.

**Baca Juga: Polres Cilegon Beberkan Motif dan Peran Lima Pelaku Pembunuh Aqilatunnisa Prisca Herlan

Kanit PPA Satreskrim Polres Lebak IPDA A.H Limbong mengatakan, pihaknya terus mendalami kasus tersebut. Tidak kurang 10 saksi sudah dimintai keterangan.

“Jumlah korban fetisisme diperkirakan mencapai 70 Orang, pelaku beraksi sejak Tahun 2022,” kata Limbong, Senin (23/9/2024), di Mapolres Lebak.

Aksi tidak senonoh Wily direkam dan dibagikan ke komunitas. Beberapa di antaranya diperjualbelikan.

Modus Wily dengan meminta korban untuk membantu tugas kuliah. Mata korban ditutup menggunakan lakban dengan tangan terikat. Di saat itu lah pelaku melakukan aksi masturbasi.

“Dijual mulai dari Rp20 ribu hingga Rp50 ribu atau dengan sistem barter. Pasal yang kita sangkakan Undang-undang Pornografi dan UU ITE dengan ancaman 12 tahun penjara,” jelas Limbong.

Salah seorang korban yang minta namanya tidak disebut mengaku, mengenal pelaku lewat salah satu klub futsal pada tahun 2021.

“Orangnya baik kelihatannya. Bahkan sering nganterin ke rumah juga. Kita kan biasa latihan futsal itu seminggu dua kali. Jadi enggak mikir ke mana-mana,” ungkapnya.

Suatu saat, Wily meminta bantuan kepada dirinya dan temannya untuk mengerjakan tugas berupa video. Wily kemudian menjelaskan sedikit tentang video yang dimaksud.

“Setelah di situ, kita berdua nurut aja. Dia menyuruh kita untuk melakban mata, mulut, tangan dan kaki, terus diikat di kursi,” ucapnya.

“Kemudian diminta oleh pelaku agar tubuh saya menggeliat dan berteriak meminta tolong. Saat itu belum tahu apa yang dilakukan Wily ketika. Ternyata divideo dan disebarkan,” katanya. (Nda)

Print Friendly, PDF & Email