oleh

Korban Banjir di Teluknaga Butuh Fasilatas MCK

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga korban banjir di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, masih bertahan di beberapa posko pengungsian yang didirikan pemerintah kabupten (Pemkab) Tangerang dan relawan. Kendati mereka sudah mendapatkan bantuan yang cukup memadai dalam hal makanan, dan kebutuhan dasar lainnya. Namun kini korban banjir itu butuh fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Salah seorang korban banjir asal Kampung Tanjung Burung, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga Tini (51) mengatakan, sudah dua hari ini mengungsi di posko yang didirikan Badan Penangulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Menurutnya, sejak mengungsi akibat rumahnya teredam air setinggi satu meter dari luapan Sungai Cisadane. Ia bingung saat akan melakukan aktivitas mencuci pakai, buang air kecil dan besar karena di posko pengusian tidak ada fasilitas MCK.

“Bantuan makanan dan lainnya banyak kang (Tini meyebut wartawan), tapi saat akan melakukan aktivitas MCK bingung. Enggak enak kalau harus terus-terusan numpang di rumah warga sekitar posko,” kata Tini saat menghubungi wartawan melalui telepon, Sabtu (4/1/2020).

Tini berharap, Pemkab Tangerang dan relawan untuk segera mendirikan fasilitas MCK di Posko-posko pengungsian tersebut. Keberadaab fasilitas MCK, lanjut Tini, saat ini yang sangat dibutuhkan para warga korban banjir.

“Warga korban banjir ingin cepat pulang ke rumah masing-masing karena di posko pengungsian tidak ada fasilitas MCK. Tapi khawatir ada banjir susulan. Apalagi saat ini, hujan terus menguyur. Untuk itu, saya berharap Pemkab atau relawan segera dibangun fasilitas MCK,” harapnya.

Senada disampikan, relawan tanggap darurat dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tangerang Raya, Mahadika mengatakan, ratusan warga korban banjir di Kecamatan Teluknaga belum berani pulang ke rumah masing-masing lantaran khawatir banjir susulan. Saat ini, warga korban banjir itu masih mengungsi di posko-posko pengungsian yang didirikan Pemkab Tangerang dan relawan, termasuk Posko yang didirikan oleh relawan HMI Tangerang Raya.

“Tapi posko-posko yang didirikan Pemkab dan relawan tidak dilengkapi fasilitas MCK, fasilitas itulah yang dikeluhkan warga korban banjir,” ungkapnya.

Selain fasilitas MCK, lanjut Mahadika, beberapa fasilitas di posko pengungsian masih minim. Fasilitas itu diantaranya, tempat tidur dan ruang medis. Padahal, ada diantaranya korban banjir yang sudah terserang peyakit gatal dan diare.

**Baca juga: Test SKD CPNS Digelar 3 Februari.

“Saya minta Dinkes Kabupaten Tangerang segera mendirikan ruang medis di posko-posko pengungsian,” harapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto mengatakan, BPBD dan Dinsos Kabupaten Tangerang sudah mendirikan posko dan dapur makanan. Sementara fasilitas MCK dan ruang medis, lanjut Bambang, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pemukiman, Pemakaman, Pertanahan (DPPP), Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang.

“Solusinya, kami akan berkoordinasi dengan DPPP, Dinkes, dan DLHK untuk mendirikan fasilitas MCK dan ruang medis,” singkatnya melalui telepon.(Vee)

Print Friendly, PDF & Email