oleh

Koran Bekas Shalat Ied Jadi Berkah Tersendiri Bagi Pemulung

image_pdfimage_print

Kabar6-Usai ribuan jamaah shalat Idul Fitri bubaran menuju kediamannya masing-masing sekelompok orang yang membawa karung besar langsung merangsek ke tanah lapang. Dengan cekatan, mereka langsung memunguti barang yang sengaja ditinggalkan oleh para jamaah.

“Ngambilin korannya mas, lumayan bisa dijual,” kata Tarkim (44), pemulung yang ditemui kabar6.com di lapangan upacara kantor Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) di Pamulang, Kamis (8/8/2013).

Berangkat dari rumah petak kontrakan miliknya yang terletak di daerah Pamulang, Tarkim mengaku sudah keluar sejak pagi buta. Meski saat itu kondisi tengah mendung tapi tidak menyurutkan niatnya untuk mengais rejeki.

Berangkat bersama dua orang anak dan istrinya, Tarkim sudah menyandarkan gerobak miliknya disekitar lokasi shalat Ied. Apalagi tujuannya jika bukan untuk memunguti koran-koran bekas alas sajadah jamaah.

“Berkah pokoknya kalo Lebaran. Pasti saya kemari untuk mulung koran bekas orang habis shalat Ied,” ujarnya.

Bagaimana tidak, pada setiap kesempatan memungut koran bekas tersebut dirinya bisa mengumpulkan hingga 50 kilogram. Paling apes jika hasil pulungannya sedikit hanya memperoleh 25 kilogram.

Menurut Tarkim, harga jual untuk satu kilogram kertas koran bekas di pengepul berkisar Rp 500-700 per kilogramnya. Harga akan semakin tinggi bila kertas koran dalam kondisi tidak sobek atau basah.

Makanya, pria asal daerah pesisir di Pulau Jawa ini dengan gerak cepat langsung memunguti kertas koran yang berserakan satu persatu. Langkah itu sengaja ditempuh karena dirinya harus bersaing dengan pemulung lainnya.

Selain itu juga untuk menghidari kertas basah jika dalam waktu singkat turun hujan. “Pokoknya kumpulin yang banyak dan masukin ke karung dulu. Baru di rumah koran di tata yang rapi buat dijual,” tambah pria bertubuh kurus itu.(yud)

Print Friendly, PDF & Email