oleh

Koosnadi: Gotong Royong Untuk Bangun Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejatinya, gotong royong telah lama hidup pada diri masyarakat Indonesia. Namun, seiring brjalannya waktu dan perkembangan jaman, tradisi gotong royong dirasa mulai terkikis. Terlebih bagi masyarakat perkotaan.

Kondisi ini, kiranya menjadi perhatian serius bagi pemerhati Masyarakat Perkotaan, Herdian Koosnadi. Karena dalam pandangannya, tradisi gotong royong layaknya akar, di mana pembangunan tidak bisa tegak tanpanya. 

“Tradisi gotong royong dan kerja bakti adalah penyangga pembangunan. Kita sangat sedih kalau aspek ini tidak menjadi perhatian penting, apalagi tradisi ini mulai terkikis,” ujarnya di Tangerang, Rabu (5/3/2015).

Koosnadi menilai, pembangunan pada sebuah negara yang berhasil pasti berpijak pada tradisi. Itu karena tradisi menyediakan ruang sosia kultural yang mewarnai relasi sosial ekonomi dan politik.

“Tidak hanya di Indonesia, di Jepang dan China juga sudah membuktikan. Bahwa mereka berhasil karena menjadikan tradisi sebagai landasan pembangunan,” ujarnya mencontohkan.

Untuk itu, Koosnadi yang juga tercatat sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari PDI Perjuangan ini mengajak seluruh warga Banten untuk kembali mengembangkan tradisi gotong royong dan kerja bakti.

Banten diyakini akan menjadi kota yang maju, aman, dan nyaman, bila menjadikan tradisi gotong royong sebagai landasan pembangunan.

“Partisipasi warga dalam mewujudkan Banten yang nyaman perlu didorong. Sebab partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam penataan Banten. Ide, pendapat, kehendak, kebutuhan, relasi sosial ekonomi dan politik warga adalah aspek-aspek yang membentuk dan menentukan sejahtera atau tidaknya Banten,” ujarnya lagi. **Baca juga: Irgan: Jangan Tolak Warga Miskin Berobat.

Ya, tradisi gotong royong akan meningkatkan rasa memiliki warga terhadap Banten. Rasa ini, kata Herdian, sangat penting karena akan menggerakkan warga untuk turut merawat dan mengembangkan fasilitas publik. **Baca juga: WH: Apa Untungnya Tangerang Raya Buat Rakyat.

“Penataan dan pembagian ruangpun sesuai dengan kebutuhan warga. Keterlibatan warga akan mewujudkan kota yang demokratis dan terbuka. Saya sangat yakin jika hal ini diterapkan, Banten akan menjadi kota masa depan,” kata Caleg Daerah Pemilihan (Dapil) Banten III yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan itu lagi.(bad/dan)

**Baca juga: Hadi Safari, Belajar & Bekerja Bersama Rakyat.

Print Friendly, PDF & Email