oleh

Konsumsi Roti Tawar Putih Saat Diet Tidak Masalah?

image_pdfimage_print

Kabar6-Kenaikan berat badan sering dihubungkan dengan konsumsi makanan sumber karbohidrat. Tidak hanya nasi, sumber karbohidrat lainnya yang juga dihindari saat diet adalah roti tawar.

Karbohidrat memang telanjur dicap sebagai sumber makanan yang sangat jahat. Padahal, melansir Kompas, hal itu tak sepenuhnya benar. “Itu sebetulnya belum terbukti. Sebab ‘kalori masuk’ dan ‘kalori keluar’inilah yang akan menentukan apakah seseorang bisa menaikkan atau menurunkan berat badan,” terang Graeme Tomlinson, pelatih gizi dan penulis Graeme Tomlinson.

Pria yang juga dikenal dengan nama ‘The Fitness Chef’ itu belum lama mengunggah sebuah ilustrasi di akun Instagramnya, memperlihatkan selembar roti tawar yang kerap disalahkan sebagai sumber kenaikan berat badan.

Dalam unggahan tersebut, Tomlinson meletakkan gambar selembar roti tawar polos dan menuliskan kalorinya. Kalori roti tawar putih maupun gandum diperkirakan memiliki kandungan 95 kalori. Pada bagian kanan roti polos, ia meletakkan foto roti yang telah diberi topping. Lonjakan kalorinya cukup mengejutkan. Kalori selembar roti dengan mentaga, misalnya, bisa mencapai sekira 169 kalori.

Sementara kalori selembar roti dengan selai stroberi atau kacang, diestimasikan mencapai sekira 244 kalori. Jika selai stroberi dan kacang disatukan bisa mencapai 407 kalori. Sedangkan jika roti diberi topping selembar daging, bisa mencapai lebih dari 500 kalori tergantung jenis daging dan besarnya.

Dari iluatrasi tersebut, kita memahami bahwa bukan rotinya yang membuat kita gemuk, melainkan kalori ‘topping’ ataus apa yang kita taruh di atasnya. Gabungan itulah yang menyebabkan surplus kalori atau kalori berlebih. Topping seperti keju atau selai kacang bisa membuat kalori roti tersebut naik berkali-kali lipat.

Seorang ahli gizi teregistrasi sekaligus creator BetterThanDieting.com dan penulis Read It Before You Eat It bernama Bonnie Taub-Dix sepakat dengan hal tersebut.

Ditambahkan Taub-Dix, bukan berarti kita harus sama sekali menjauhi karbohidrat, karena karbohidrat kompleks yang kaya akan serat seperti gandum utuh, justru bisa membuat kita cepat kenyang, sehingga terhindar dari makan berlebih dan pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.

Taub-Dix merekomendasikan agar konsumsi karbohidrat dibarengi dengan makronutrien lain, yakni lemak dan protein, sehingga makanan yang kita konsumsi tidak hanya bergizi tetapi juga nikmat. Misalnya roti gandum yang dipadukan dengan dada ayam panggang serta sayur-sayuran.

“Itu adalah kombinasi yang tidak hanya memuaskan untuk tubuh, tetapi juga mulut dan pikiran,” ungkapnya.

Memangkas terlalu banyak konsumsi karbohidrat, termasuk roti, justru bisa menyebabkan seseorang kelaparan yang pada akhirnya memicu perilaku makan lebih dan sembarangan.

Jika target Anda adalah menurunkan berat badan, Tomlinson menyarankan untuk fokus pada makanan keseluruhan, termasuk jenis topping yang kita pilih.

Kita bisa memakai timbangan makanan atau alat lain mengukur porsi makan yang dianjurkan dalam sehari. Kemudian bandingkan dengan porsi yang biasa dimakan. Anda mungkin akan terkejut dengan perbedaan kalori yang begitu besar.

“Jadi, kita boleh saja makan makanan yang kita sukai, tapi kita perlu memahami ukiran porsi yang bisa kita makan sehingga tidak berakhir dengan makan berlebih,” kata Tomlinson.

Ditekankan pula pentingnya menerapkan pola makan sehat yang bisa dinikmati, sehingga kita bisa menerapkannya dalam jangka panjang. ** Baca juga: Makan Malam Kurang Kenyang, Pilih Camilan yang Tepat Agar Berat Badan Stabil

“Kamu bisa mencoba menurunkan berat badan dengan melakukan perubahan kecil, namun kelak memiliki dampak yang besar. Itu adalah kunci menerapkan pola hidup sehat yang tahan lama,” tambah Tomlinson.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email