oleh

Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Picu 5 Gangguan Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sudah banyak diketahui, mengonsumsi gula secara berlebih, baik itu pada makanan atau minuman, dapat menyebabkan timbulnya sejumlah penyakit. Sayangnya, tetap saja masih banyak orang yang meremehkan dampak buruk mengonsumsi gula berlebihan pada tubuh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan, tidak boleh mengonsumsi lebih dari 10 persen asupan kalori harian kita dari gula. Lalu pada 2015, muncul rekomendasi baru bahwa konsumsi gula sebaiknya tidak lebih dari lima persen asupan kalori harian, yakni kira-kira 25 gram atau enam sendok per hari.

Apa saja sejumlah penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula secara berlebihan? Melansir Kompas, berikut lima gangguan kesehatan yang dimaksud:

1. Penyakit jantung
Melansir Healthline, bukti menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan dan trigliserida tinggi, kadar gula darah dan tekanan darah, semua faktor risiko penyakit jantung.

Sebuah studi pada lebih dari 30 ribu orang menemukan, mereka yang mengonsumsi 17-21 persen kalori dari tambahan gula memiliki risiko 38 persen lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi delapan persen kalori dari tambahan gula.

2. Kanker
Makan gula dalam jumlah berlebihan dapat pula meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tertentu. Pertama, diet kaya makanan dan minuman manis dapat menyebabkan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, diet tinggi gula dapat meningkatkan peradangan di tubuh dan bisa menyebabkan resistensi insulin, yang keduanya meningkatkan risiko kanker, seperti kanker esofagus (kerongkongan), kanker pleura, dan kanker usus kecil.

3. Diabetes tipe 2
Diabetes sudah jelas menjadi penyakit yang disebabkan oleh gula. Faktor lainnya, terlalu banyak mengonsumsi gula dianggap sebagai faktor risiko terkuat untuk diabetes.

Terlebih lagi, konsumsi gula tinggi yang berkepanjangan mendorong resistensi terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah naik dan sangat meningkatkan risiko diabetes.

4. Penyakit terkait obesitas lainnya
Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), obesitas juga dikaitkan dengan beragam persoalan kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, stroke, kandung empedu dan penyakit hati, osteoartritis atau radang sendi, masalah ginekologi seperti infertilitas.

Serta masalah pernapasan, sleep apnea, radang usus besar, hingga penurunan mental. Anda termasuk mengalami kelebihan berat badan jika indeks massa tubuh (IMT) mencapai 25 atau lebih tinggi, dan termasuk obesitas jika angka IMT Anda mencapai 30 atau lebih tinggi.

5. Perlemakan hati atau fatty liver
Asupan fruktosa yang tinggi secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko perlemakan hati. Tidak seperti glukosa dan jenis gula lainnya yang diambil oleh banyak sel di seluruh tubuh, fruktosa hampir secara eksklusif dipecah oleh hati

Pada hati, fruktosa diubah menjadi energi atau disimpan sebagai glikogen. Sebuah studi pada lebih dari 5.900 orang dewasa menunjukkan, orang yang mengonsumi minuman manis setiap hari memiliki risiko 56 persen lebih tinggi mengembangkan NAFLD, dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan hal tersebut.

NAFLD (Nonalcoholic Fatty Liver Disease) adalah salah satu sindrom metabolik yang ditandai dengan diabetes, atau pra-diabetes (resistensi insulin), kelebihan berat badan atau obesitas, peningkatan lemak darah seperti kolesterol dan trigliserida, serta tekanan darah tinggi. ** Baca juga: Begadang Bisa Bikin Gemuk?

Jadi, bijaksana mengonsumsi asupan gula pada makanan dan minuman agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari sejumlah gangguan kesehatan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email