oleh

Konon, Negara Ini Punya Tingkat Aborsi Tinggi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Aborsi atau menggugurkan kandungan adalah masalah pelik dalam masyarakat yang sering terjadi dan berujung pada persoalan hukum. Tidak sedikit praktik aborsi yang akhirnya justru menghilangkan nyawa wanita itu sendiri.

Nah di beberapa bagian dunia ini konon merupakan negara dengan tingkat aborsi tertinggi di dunia. Di mana sajakah itu? Dikutip dari
Boombastis, berikut uraiannya:

1. Greenland
Sebuah penelitian yang dilakukan di Greenland menemukan sebuah fakta yang cukup mencengangkan. Satu dari dua kehamilan di Greenland mengalami aborsi.

Kondisi ini membuat tingkat kelahiran dan aborsi nyaris sama. Bahkan pada 2000 terdapat 877 kelahiran dan 944 aborsi. Artinya, angka aborsi jauh lebih banyak.

Penelitian yang dilakukan oleh Johnston Archive pun mengemukakan fakta bahwa persentase aborsi pada 2016 sebanyak 63 persen dari 1.000 kehamilan. Artinya, sebanyak 63 bayi tidak akan dilahirkan karena terlebih dahulu digugurkan oleh ibunya.

2. Rusia
Rusia adalah satu dari beberapa negara yang melegalkan adanya aborsi. Kehamilan yang belum berusia 12 minggu masih bisa digugurkan dengan catatan tertentu. Misal unwanted pregnancy yang bisa membahayakan kesehatan fisik dan juga mental.

Kehamilan yang tidak diinginkan karena tindak asusila masih diperbolehkan hingga usia kandungan mencapai 22 minggu.

Saat ini Rusia mengalami penurunan jumlah penduduk terutama pria. Negara ini bahkan memperbolehkan warga prianya menikahi dua wanita sekaligus. Dari seribu kehamilan di Rusia, sekira 40 persennya digugurkan karena alasan-alasan di atas. Jumlah itu kemungkinan bertambah mengingat melaporkan aborsi sama halnya membuka aib sendiri.

3. Kuba
Dari seribu kehamilan yang terjadi, sekira 40 persennya diaborsi karena berbagai alasan. Mayoritas pasangan muda di Kuba lebih banyak memilih untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu sebelum memiliki rumah.

Jika dalam hubungan itu terjadi kehamilan, mereka akan melakukan aborsi begitu saja. Bagi mereka yang telah memiliki banyak anak, aborsi dilakukan untuk keperluan mengatur kehamilan atau KB.

Aborsi di Kuba diperbolehkan dengan permintaan khusus. Hal ini sedikit bertentangan mengingat mayoritas penduduk yang ada di Kuba adalah penganut Katolik.

4. Romania
Sebelum 1967, aborsi di Romania masih dilegalkan sehingga siapa saja yang tidak menginginkan kehamilan bisa melakukan tindakan mengerikan itu.

Seiring waktu, aborsi merupakan perbuatan yang dilarang mulai 1967-1990 untuk meningkatkan rasio kelahiran dan menambah jumlah penduduk di Romania sedikit demi sedikit. Pasca 1990, aborsi di Romania kembali diperbolehkan namun dengan beberapa syarat. Aborsi boleh dilakukan jika kehamilan masih di bawah 14 minggu.

Siapa saja bisa melakukan aborsi dengan alasan yang tepat. Misal usia ibu sudah sangat tua, sudah memiliki banyak anak, dan kehamilan yang terjadi karena tindakan asusila. Saat ini persentase aborsi di Romania mencapai 30 persen dari seribu kehamilan. ** Baca juga: Elkin, Pemuda yang Racik Pizza Jadi Meja Pingpong

Bagaimana dengan negara kita?(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email