oleh

Konfigurasi Terjun Payung Pecahkan Rekor MURI

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 26 penerjun payung gabungan melakukan akrobatik fantastis di udara dan mendarat mulus di lapangan terbang Pelita Air Sevice Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aksi ini telah mampu menorehkan catatan di Museum Rekor Indonesia (MURI) .

“Ada dua kesulitan, yakn membentuk formasi di udara dan menggunakan dua pesawat memerlukan keahlian pilot pesawat,” ungkap Wakapolri, Komisaris Jendral (Komjen) Nanan Sukarna, Selasa (13/11/ 2012).

Nanan menjelaskan, konfigurasi terjun payung ini menjadi kali pertama di Indonesia. Sebab, biasanya aksi terjung payung hanya menggunakan satu pesawat terbang. Sementara momentum ini, dua pesawat yang membawa puluhan penerjun terbang secara bersama-sama dan langsung membentuk konfigurasi lingkaran.

Masih menurut Nanan, konfigurasi terjun payung ini merupakan perwujudan TNI-Polri dan masyarakat sipil bersatu. Pada acara dalam rangka HUT Korps Brimob Polri Ke-67 ini, para penerjun berasal ketiga unsur tersebut.

“Ini menandakan dan harus menjadi semangat. Apa pun kepentingan tidak boleh terpisahkan dan jangan dahulukan kepentingan pribadi. Sesuai arahan bapak Presiden, Indonesia harus world class (kelas dunia). Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dunia internasional dapat mengenal Indonesia lebih maju,” terangnya.

Berdasarkan catatan yang dihimpun Kabar6.com, konfigurasi penerjun payung ini terbang di atas ketinggian 13 ribu FEET. Seluruh penerjun lompat saat kecepatan angin 5 knot menggunakan pesawat terbang jenis Cassa 212 dan Skytruck M-28 Direktorat Kepolisian Udara. Rekor MURI sebelumnya terjadi pada tahun 2003 dengan jumlah 24 penerjun.

Sementara itu, Kapten Setio Haryosono, Komandan Kompi Markas Batalion Intai Amphibi Marinir, yang turut menjadi salah satu penerjun mengatakan, dirinya sejak usia 24 tahun telah mulai menggeluti aktivitas sebagai penerjun payung. Momentum ini telah menjadi catatan sebanyak 4790 kali dirinya terbang dari ketinggian menggunakan parasut.

“Merupakan kepuasan kesenangan bagi saya setiap melakukan terjun payung dan berhasil. Persiapan selama lima hari dan hal yang ditakutkan saat membuka payung (parasit),” papar pria kelahiran
Surabaya, 54 tahun silam ini. (yud)

Print Friendly, PDF & Email