oleh

Kondisi Mata Bisa Deteksi Beberapa Penyakit Ini Sejak Dini

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak hanya sebagai jendela hati, mata ternyata bisa mengetahui penyakit yang diderita seseorang. Sejumlah kelainan pada mata yang sering dijumpai antara lain adalah glaukoma, katarak, atau degenerasi makula.

Namun beberapa di antaranya bisa menjadi indikasi bahwa ada ‘sesuatu’ yang tidak beres terjadi pada tubuh.

“Kedua mata ini terhubung pada sistem saraf pusat dan semuanya. Sesuatu yang mempengaruhi tubuhmu bisa saja mempengaruhi kedua matamu juga,” kata Deborah Herrmann, M.D., asisten profesor optalmologi klinis dan dokter di Institut Mata Scheie, Sekolah Medis Perelman, Universitas Pennsylvania.

Bagaimana mendeteksi kondisi tubuh melalui mata? Dikutip Woolipop, berikut uraiannya:

1. Kolesterol tinggi
Menurut Herrmann, seseorang yang mengalami kolesterol tinggi bisa mengalami hilangnya penglihatan secara tiba-tiba. Ini pertanda bahwa pembuluh darah karotis tersumbat oleh plak dan kesulitan mengalirkan darah ke kedua mata Anda.

Selain itu, Anda juga bisa merasa sakit di sekitar mata dan melihat lingkaran putih atau abu-abu di sekeliling kornea mata (arcus senilis), atau kesulitan menyesuaikan tingkat cahaya. Pada beberapa kasus, endapan kolesterol yang berwarna kekuningan bernama xanthelasma bisa muncul di kelopak mata atau di sudut rongga mata Anda.

2. Kelenjar tiroid
Merupakan kelenjar yang berbentuk kupu-kupu dan berfungsi untuk mengontrol hormon tertentu yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Jika tidak berfungsi dengan benar, ini dapat menimbulkan otot mata yang bengkak dan rongga mata terlihat penuh sehingga mata seolah menonjol dan terlihat besar dari biasanya.

“Diplopia (penglihatan ganda) juga bisa saja terjadi,” jelas Herrmann. Penyakit Graves, gangguan autoimun pada tiroid, juga bisa menarik kelopak mata yang menyebabkannya terlihat lebih besar. Jika mata sampai tidak bisa ditutup, Anda bisa terkena mata kering karena tidak adanya kelembapan yang dijaga.

3. Diabetes
Melakukan tes mata secara rutin adalah kewajiban bagi penderita diabetes atau yang memiliki risiko diabetes. Djelaskan Herrmann, diabetes bisa membuat makula, bagian retina untuk mengontrol penglihatan, bengkak atau menyimpan cairan.

Penderita diabetes juga 40 persen lebih berisiko terkena glaukoma, dan 60 persen berisiko terkena katarak. Mereka juga harus berhati-hati pada penyakit diabetic retinopathy, kelainan yang mempengaruhi lapisan peka cahaya pada mata. Retinopathy juga bisa menyebabkan penglihatan kabur dan ablasio retina.

4. Stroke
Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba bisa menjadi tanda bahwa Anda akan terkena stroke. Atau mungkin Anda memang sudah terkena stroke. Normalnya, hal itu hanya terjadi pada satu mata saja, namun bisa saja terjadi pada keduanya dan menyebabkan kebutaan. Terkadang bisa pula merusak saraf yang menggerakkan mata dan menyebabkan penglihatan ganda.

Anda juga bisa terkena stroke hanya di mata saja, yang dinamakan retinal stroke atau stroke mata, terjadi karena adanya penyumbatan di retina. Orang yang berisiko terkena retinal stroke biasanya adalah penderita kolesterol tinggi atau yang memiliki penyakit arteri karotis.

5. Migrain retina
Adanya titik buta sementara pada penglihatan bisa berarti Anda mengalami migrain mata. Ini berbeda dengan sakit kepala migrain. Diketahui, migrain retina bisa menyebabkan bintik buta yang dinamakan skotoma. ** Baca juga: Resep Bahagia Wanita Itu Nikahi Pria yang Tak Terlalu Menarik

“Ini bisa terjadi selama beberapa menit dan bisa saja terasa sakit ataupun tidak,” kata Herrmann. Anda juga bisa melihat kilatan cahaya, merasa penglihatan kabur, atau sakit kepala setelah atau sebelum gejala migrain. Jika kondisi ini terjadi berulang-ulang atau hanya pada satu mata saja, lebih baik Anda mengecek kesehatan mata ke dokter.

Jangan abaikan perubahan kondisi mata sekecil apa pun agar dapat mendeteksi penyakit lebih dini.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email