oleh

Koalisi Parpol Ambyar “Tersenggol” Sepeda Listrik

image_pdfimage_print

Kabar6 – Belum lama ini, jagat opini publik geger. Publik mencurigai ada upaya dari pihak tertentu untuk menyelundupkan pesan politik melalui rangkaian demontrasi yang digelar sekumpulan RT dan RW beberapa hari kemarin yang mendukung rencana Bupati menggelontorkan sejumlah uang milyaran rupiah untuk pembelian sepeda listrik.

Pesannya saklek tanpa tedeng aling-aling ” Jangan pilih empat parpol yang tidak mendukung pengadaan sepeda listrik pada pemilu 2024″. Dugaan saya, pesan politik yang diselundupkan dalam aksi demo itu dibuat oleh holiganisti “ibu” yang berharap pujian, tanpa memiliki preferensi politik yang memadai.

Saya yakin, ditengah kritikan tajam terkait pembelian sepeda listrik, yang dibutuhkan hanya dukungan publik kepada Bupati utamanya dari si penerima itu sendiri yaitu RT dan RW, itu saja tidak lebih. Bukan sekenario politik yang pada akhirnya menjadi penyebab “ambyar” nya koalisi parpol jelang pilkada serentak 2024.

Sudah tentu slogan ” ganyang empat parpol ” itu muncul karena ada yang berharap mendapat insentif politik. Tapi firasat saya bilang “Pentagon” tidak menghendaki hal itu, karena akan mengganggu komunikasi politik antar parpol ketika Rizki Natakusuma didorong maju di pilkada nanti di 2024.

Sebagai gambaran, Jangan sepelekan kekuatan empat parpol yang menolak sepeda listrik dan lebih memilih usul untuk menaikan insentif RT/RW. Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP adalah empat parpol yang memiliki kamar fraksi masing masing, dengan perolehan kursi yang jika digabungkan, sama dengan separuh jumlah kursi yang ada di DPRD.

Sementara 6 parpol lainnya yang meng “iya” kan keinginan Bupati terdiri dari Fraksi dan fraksi gabungan. Disini sudah bisa dilihat bagaimana bobot kekuatan politik empat fraksi di basis akar rumput dibanding 6 fraksi lainnya. sehingga sangat wajar jika empat fraksi ini berani berbeda pandangan dengan Bupati mengenai cara “memulyakan” peran RT dan RW yang baik dan benar menurut versi mereka.

Dalam posisi ini, upaya politik ” Blokade” ke empat parpol memanfaatkan isu sepeda listrik bisa berakibat blunder bagi dominasi politik pentagon di Pandeglang. Ini karena soal citra empat parpol yang diseret seakan tak dibutuhkan dalam koalisi partai politik, sementara kekuatan mereka cukup besar.

Jika empat parpol ini mampu menangkap sinyal ada upaya delegitimasi politik, besar kemungkinan empat parpol ini membuat poros baru memunculkan satu nama menjadi lawan berat Rizki di pilkada nanti.

**Baca juga: Sepeda listrik Bukan Skala Prioritas, Lakpesdam NU Minta Bupati Pandeglang Jangan Egois

Sebagai catatan, dominasi politik pentagon bisa bertahan di dua kali pilkada karena ada sokongan politik dari parpol gede-gede, utamanya golkar yang cukup mengakar di Banten. Perlu di ingat, Pilkada 2024 Tidak bisa dimainkan secara solo oleh kekuatan dominan di Pandeglang. Banyak tangan yang bermain nantinya karena diserentakan dengan Pilgub Banten.

Rizki Natakusuma, Mungkin saja dinanti. Tapi bisa jadi langkahnya terhenti karena ulah pasukannya sendiri.

Penulis Ketua Lakpesdam NU Pandeglang Zaenal Abidin

Print Friendly, PDF & Email