oleh

Koalisi Nelayan Banten Ingin Posisi Tawar di Pilgub Banten

image_pdfimage_print
Deklarasi Koalisi Nelayan Banten.(zis)

Kabar6-Lantaran kecewa terhadap pemerintahan, para nelayan bersatu membentuk Koalisi Nelayan Banten. Langkah ini dilakukan agar mendapat posisi tawar di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang akan dilaksanakan 2017 mendatang.

“Pernyataan sikap ini agar nelayan tidak lagi dipinggirkan. Hak-hak nelayan tidak lagi dilanggar dan kaum nelayan juga turut diperhitungkan dalam Pilgub nanti. Selain keberadaan kami juga untuk mengawal kebijakan struktural agar tidak lagi mengesampingkan kehidupan nelayan,” ujar Fahruri saat memberikan sambutan di depan ribuan kaum nelayan di Pelabuhan Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Senin (15/8/2016).

Pernyataan sikap yang dituangkan dalam deklarasi Koalisi tersebut dijelaskan Fahruri bukan untuk mendukung salah satu pasangan Calon Gubernur di Pilgub Banten 2017 nanti.

Namun hal ini dilakukan untuk memberikan peluang bagi kandidat untuk mampu merumuskan visi yang berpihak ke komunitasnya. **Baca juga: Ini Solusi PT AP II Cegah Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta.

“Nelayan tidak akan Golput dan akan memilih pemimpin yang berintegritas, selain itu kami kaum nelayan akan memilih pemimpin yang punya konsep terhadap pembangunan dan keberpihakan terhadap nelayan, juga pemimpin yang pro terhadap perlindungan lingkungan hidup,” imbuhnya. **Baca juga: Soal KTP Dicatut, GMNI Pertanyakan Sikap Ketua KPU Banten.

Koordinator Koalisi Nelayan Banten, Daddy Hartadi mengatakan kaum nelayan tidak bisa dipinggirkan begitu saja oleh kontenstan Pilgub, masyarakat pesisir ini memiliki basis masa yang besar. Namun walaupun begitu suara di tingkat masyarakat ini tidak bisa diperjualbelikan. **Baca juga: Sobat Radim Apresiasi Kinerja Rano Karno Untuk Banten.

“Kami akan mendukung siapapun yang maju nanti asalkan kami bisa diperhatikan, selama ini masyarakat nelayan hanya dianggap ada saja namun bantuan-bantuan tidak menyentuh kami, selain itu banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang malah membunuh penghidupan kami,” ungkapnya.(zis)

Print Friendly, PDF & Email