oleh

KKM Untirta Eksplorasi Wisata Religi Keramat Kapunduhan Batu Kopeah di Lebak

image_pdfimage_print

Kabar6-Kelompok 33 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Desa Kapunduhan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan eksplorasi Wisata Religi yang Fenomenal bernama Keramat Kapunduhan Batu Kopeah, Minggu, (5/2/2023) di desa Kapunduhan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak.

Salah satu Wisata Religi yang cukup unik dan mengundang perhatian Khalayak ramai yang bernama Keramat Kapunduhan Batu Kopeah.

Kepala Desa Kapunduhan, Ade Dimiyati, mengungkapkan terdapat dua hal unik dari wisata Religi Keramat Kapunduhan Batu Kopeah ini. Menurutnya pertama, nama dari desa kapunduhan sendiri diambil dari nama Wisata Religi yaitu Keramat Kapunduhan.

**Baca Juga: Kisah Salwa Nabila, Santri Tunanetra yang Ingin Banggakan Orang Tua dengan Menghafal Al-Qur’an

“Karena memang desa kapunduhan ini merupakan desa yang mengalami pemekaran dari desa tetangga yaitu desa Mekarjaya. Selain itu Keramat Kapunduhan juga merupakan tempat sakral sehingga pada akhirnya nama objek wisata religi tersebut dijadikan nama untuk desa yang baru di mekar kan,” ujar Ade dalam siaran pers melalui Kelompok 33 KKM Untirta, Selasa (7/2/2023).

“Untuk hal menarik kedua adalah, keramat kapunduhan ini memiliki ciri khas yaitu media Batu Kopeah Berkain Putih. Media ini biasa di gunakan seseorang untuk mengetahui ciri dalam suatu permintaan. Adapun memang hal tersebut tidak dianjurkan karena berpotensi menyimpang dari akidah keagamaan yang sudah di tetapkan,” sambungnya.

Oleh karena itu, perlu adanya himbauan untuk para peziarah agar tidak melakukan hal yang dapat melencengkan keilmuan beragama.

“Maka dari itu, saya selaku kepala desa membuat tanda tulisan besar yang bisa dibaca oleh semua orang bertuliskan “Dilarang Musyrik” agar para Peziarah dapat memahami, bahwa di tempat ini merupakan tempat untuk beribadah bukan melakukan hal-hal yang dianggap menyimpang dari kaidah keagamaan,” lanjutnya.

Ketua KKM 33, Rahmat Atoullah berharap keramat kapunduhan bisa menjadi tempat wisata yang lebih di kenal lagi oleh masyarakat luas.

“Jika dilihat dari sejarahnya Wisata Religi ini memiliki sejarah yang cukup panjang, tapi walaupun seperti itu saya sangat berharap bahwa beberapa tahun kedepan semoga tempat ini bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas bahkan bisa menjadi tempat utama para peziarah dalam berkunjung ke keramat kapunduhan ini,” ungkapnya.

Sementara Anggota KKM 33, Muhammad Aqim Nur Hubi, menambahkan ihwal harapannya.
“Dengan potensi yang dimiliki oleh Keramat Kapunduhan, tentu harapannya dapat dikembangkan menjadi tempat favorit para peziarah yang memberikan manfaat untuk kemaslahatan umat di desa ini. Karena selain Kita bisa melakukan ziarah kita juga dapat melakukan kegiatan keagamaan lainnya seperti Istigazah, Rajaban dan lain-lain,” ujar Aqim. (Oke)

 

Print Friendly, PDF & Email