oleh

Kisah Balita di Banten, Hidup dengan Benjolan di Wajah

image_pdfimage_print
Balita dengan benjolan di wajah.(tmn)

Kabar6-Nasib malang menimpa Rini Permatasari, balita berusia dua tahun warga Pontang, Kabupaten Serang, Banten.

 
Akibat penyakit langka Suspectra Hemorgiolymphasiona yang dideritanya, Rini harus hidup dengan benjolan yang menutup hampir seluruh bagian wajahnya.

Benjolan itu, mulai muncul di wajah Rini sejak sejak lahir. Mirisnya lagi, balita lucu yang memiliki saudara kembar bernama Rina Permatasari itu hingga kini belum mendapatkan pertolongan medis yang memadai karena keterbatasan biaya.

Ayah Rini, Andi Putra mengungkapkan, dirinya pernah membawa putrinya ke RSUD dr Dradjat Prawiranegara di Kota Serang saat Rini berusia tiga hari. Namun, pihak rumah sakit mengaku tidak mampu menangani dan menyarankan keluarga membawa Rini ke RSCM.

Selang satu minggu, dengan bekal seadanya dan kartu BPJS Kelas I, Andi mengikuti saran dokter RSUD Kabupaten Serang. Namun sayang, di RSCM ruang operasi dinyatakan penuh dan Andi diharuskan menunggu sembari aktif menanyakan ruang operasi yang kosong di rumah sakit nasional tersebut.

“Kartu BPJS saya terdaftar kelas satu. Tapi ketika di RSCM malah ditulis kelas dua. Akhirnya kita disuruh nunggu karena ruang operasi penuh dan dikasih nomor telepon. Waktu itu nomor telepon itu susah dihubungi,” kata Andi, Jumat (26/8/2016).

Karena keterbatasan biaya dari gajinya sebagai guru honorer di salah satu sekolah di Kecamatan Tirtayasa, Serang, Andi harus mengurungkan niatnya membawa sang buah hati berobat.

“Sekarang dirawat di rumah kakeknya, Iyad. Tapi Rina tinggal sama kami di Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa,” katanya.

Dirumah kakeknya di Kampung Pontang, Kabupaten Serang, Rini sang balita malang tak pernah mengeluh sakit. Rini hanya menangis ketika lapar dan mengantuk saja.

“Paling kalau nangis cuma pas lapar saja sama ngantuk. Kebetulan tiga hari kemarin dia abis sakit panas (demam). Alhamdulillah sekarang tinggal batuknya aja. Biasanya mah main sama teman-temannya,” ujar Iyad, sang kakek. **Baca juga: Ancam Wanita Pakai Pistol, Pengusaha Batu Bara Ditangkap Polres Serang.

Dengan berlinang air mata, sang kakek berharap bantuan dari pemerintah untuk mengobati cucunya. **Baca juga: Kawanan Maling Sasar Mesin ATM BRI di Legok.

“Siang malam kami selalu kepikiran. Daya mah enggak kuat ngeliatnya, selalu kepikiran. Kami berharap pemerintah memberi bantuan agar Rini secepatnya diobati,” ujarnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email