oleh

Khilji, Pria yang Punya Target Miliki 100 Anak

image_pdfimage_print
Sardar Jan Mohammad Khilji.(dailymail.co.uk)
Sardar Jan Mohammad Khilji.(dailymail.co.uk)

Kabar6-Sardar Jan Mohammad Khilji sepertinya setuju dengan pendapat bahwa banyak anak banyak rezeki. Pria asal Pakistan yang telah memiliki 35 orang anak ini masih ingin memiliki 100 orang anak lagi.

Karena itulah, Khilji tengah mencari pasangan untuk dijadikan istri keempat. Menurut hukum di Pakistan, seorang pria diperbolehkan untuk memiliki empat orang istri, dengan syarat mendapat persetujuan dari istri pertama dan dewan arbitrase.

Khilji menegaskan bahwa dia bertindak adil dan memberikan kasih sayang secara bergantian kepada 35 anaknya, yang semuanya berusia di bawah 15 tahun. Ia pun jarang melakukan kesalahan atau tertukar dalam menyebut nama anak-anaknya.

Khilji dan sebagian anak-anaknya.(dailymail.co.uk)
Khilji dan sebagian anak-anaknya.(dailymail.co.uk)

Dilansir Daily Mail, Khilji mendapatkan penghasilan dari membuka sebuah klinik tak berizin di Quetta, di mana dia mengobati pasien yang mengalami penyakit ringan seperti sakit kepala dengan biaya yang murah. Termasuk juga mengelola sebuah seminari pembelajaran Alquran yang beranggotakan sekira 400 orang.

Pria itu menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengalami kesulitan keuangan untuk menghidupi anak-anaknya. Bahkan dia menyekolahkan 20 dari 35 anaknya ke sekolah swasta.

Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana caranya membayar semua pengeluarannya hanya dengan pekerjaannya sebagai seorang teknisi medis.

Meski disebutkan bahwa keluarganya hidup harmonis dan para istri mendukung kegiatannya, aktivis hak perempuan mengkritik kehidupan poligami Khilji.

Menurut Rafia Zakaria, pada kehidupan seperti yang dijalani Khijili, wanita dan anak-anak yang akan menderita. Dijelaskan Rafia, dalam Alquran seorang pria diperbolehkan untuk memiliki maksimal empat orang istri, hanya jika bisa memberikan keadilan yang sempurna kepada mereka. ** Baca juga: Punya 97 Istri, Abubakar Berniat Nikah Lagi

“Keadilan yang sempurna adalah hal yang mustahil, dan karena alasan inilah poligami tidak pernah menjadi sebuah situasi yang baik,” ujarnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email