oleh

Ketua DPD Demokrat Banten Minta Kader Manfaatkan Medsos dalam Kampanye Pilkada

image_pdfimage_print

Kabar6- Partai Demokrat menyarankan peserta dan penyelenggara pilkada memanfaatkan teknologi maupun media sosial (medsos) untuk berkampanye maksimal. Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya mengatakan hal tersebut agar tidak ada kampanye tatap muka yang mengumpulkan kerumunan orang.

Jika ini bisa dilakukan, maka pilkada bisa terus dilaksanakan, menekan angka penularan virus corona dan perekonomian dapat terus berjalan. Sehingga Indonesia maupun Banten, bisa terhindar dari resesi ekonomi.

“Kampanye terbuka kan melibatkan kerumunan massa, harus kita hindari, kampanye kreatif melalui udara, agar pesan nya tetap sampai. Mungkin begitu pengenalannya, melalui medsos dan virtual,” kata Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya, usai menghadiri ulang tahun Demokrat ke-19 disebuah lapangan futsal di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (19/09/2020).

Demokrat di Banten mengusung dua kadernya untuk maju di Pilkada serentak, yakni Siti Nur Azizah sebagai calon walikota Tangsel dan Eki Baihaki sebagai Calon Bupati Serang.

Kemudian di Kota Cilegon, pasangan calon Iye-Awab yang melawan incumbent. Sedangkan di Kabupaten Pandeglang, Demokrat mendukung pasangan petahana Irna Narulita-Tanto Warsono Arban.

“Ya targetnya pasti menang semua, di empat daerah Pilkada itu. Tapi semua harus tetap patuh sama protokol kesehatan,” jelasnya.

Iti yang menjabat sebagai Bupati Lebak ini mengatakan jika nantinya pilkada ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan, Demokrat Banten akan mengikuti peraturan pemerintah.

**Baca juga: KPU Pandeglang Perbolehkan Masker dan Hand Sanitizer Jadi Bahan Kampanye.

Namun dia menyayangkan jika pilkada pada tanggal 9 Desember 2020 nanti ditunda, lantaran segala prosesnya sudah berjalan dan maraknya tekhnologi informasi yang bisa dipakai untuk kampanye. Sehingga bisa meminimalisir kerumunan massa dan protokol kesehatan (prokes) covid-19 bisa tetap dilakukan.

“Ini kan negara demokrasi, sah-sah saja (kalau mau di tunda). Kalau kenurut saya kan sudah setengah jalan, kita bisa meminimalisir penularan itu dengan menggunakan tekhnologi yang ada,” terangnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email