oleh

Kesenjangan Sosial di Pandeglang Mengkhawatirkan, Uday Singgung Pembelian Sepeda Listrik Rp 38 Miliar 

image_pdfimage_print

Kabar6- Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIP) Banten Uday Suhada mengatakan, kesenjangan sosial di Kabupaten Pandeglang sangat menghawatirkan. Ironisnya Bupati Pandeglang malah memaksakan memberikan sepeda listrik untuk para RT dan RW dengan menelan anggaran Rp 38 miliar.

Padahal masalah rumah tak layak huni (RTLH) dan infrastruktur jalan di Pandeglang masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Pandeglang.

“Bahkan dengan jumawa nya saat memaksakan kehendak membeli sepeda listrik itu, Irna menyatakan bahwa uang Rp 38 miliar itu kecil bagi dia,” kata Uday, Jumat (25/11/2022).

Menurut dia, dengan kondisi yang sangat memprihatikan tak digubris oleh bupati Pandeglang Irna Narulita. Bahkan, kata dia, tak peduli kebutuhan mendasar rakyatnya, baik infrastruktur jalan, kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan.

“Mulai dari Nek Simot di Kecamatan Patia, Ruminah di Kecamatan Cikedal sampai sekarang Kake Narmin di Kecamatan Sukaresmi ini sangat mengkhawatirkan, mungkin saja masih banyak kasus-kasus seperti ini di Kabupaten Pandeglang dan ini sangat menghawatirkan,” katanya.

Sebagai warga Pandeglang aktivis Antikorupsi ini merasa sangat malu, setiap ada pemberitaan di media nasional dari waktu ke waktu beritanya membuat miris. Beritanya tak jauh dari pasien ditandu untuk berobat, dan terus berulang.

“Fakta ini menunjukkan kegagalan kepemimpinan. Dulu kategorinya sekedar masyarakat miskin terbanyak, kini malah menjadi miskin ekstrim, yang menimpa hampir separuh rakyat Pandeglang,” katanya.

Apalagi kata di, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Banten yang menyebutkan jumlah penduduk miskin ekstrem berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dihimpun PK21, BPS maupun Kemensos.

“Dimana warga yang masuk kategori miskin ekstrem ini, kondisinya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi,” ucapnya.

**Baca juga: Ibu di Pandeglang Bawa Bayinya Berumur 7 Bulan ke Penjara, Komnas Anak Bakal Surati Jokowi dan Mahfud MD 

Apalagi kata Uday, angka kemiskinan ekstrem terbanyak di Provinsi Banten, secara presentase berada di Kabupaten Pandeglang. Dimana dari total jumlah penduduk Pandeglang pada 2020 yang mencapai 1.272.687 orang, hampir 50 persennya masuk dalam kategori miskin ekstrem individu atau sekitar 597.504 orang.

“Ini adalah situasi terburuk sepanjang sejarah Kabupaten Pandeglang,” tuturnya. (aep)

Print Friendly, PDF & Email