Kabar6-Musyawarah Wilayah (Muswil) II Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Provinsi Banten berlangsung alot dan tensi yang tinggi.
Bahkan kericuhan pun sempat mewarnai jalannya forum dalam agenda yang berlangsung di Hotel Novotel Tangerang, pada Selasa 27 September 2022.
Dalam pelaksanaannya, musyawarah berjalan begitu dramatis. Sehingga interupsi demi interupsi pun membanjiri keberlangsungan forum.
Seiring berjalannya waktu, tensi forum mulai naik, sehingga, kericuhan pun tak dapat dihindari.
Panasnya forum, tak berhenti sampai di situ. Bahkan berlanjut hingga empat cabang mengambil sikap untuk keluar atau walkout (WO) dari arena Muswil II SAPMA Provinsi Banten.
Keempat cabang tersebut, di antaranya cabang Kota Tangerang Selatan (Tangsel), cabang Kabupaten Tangerang, cabang Kota Tangerang, dan Cabang Kota Cilegon.
Sebagai salah satu peserta yang mengambil sikap untuk mundur dari forum, Ketua SAPMA PP Kota Tangsel, Refo Ongko Songo menerangkan bahwa langkah tersebut diputuskan bukan tanpa alasan. Menurutnya, banyak sekali kejanggalan yang terjadi pada saat forum itu berlangsung.
“Menanggapi Muswil II SAPMA PP Provinsi Banten kemarin, memang banyak sekali kejanggalan-kejanggalan dalam prosesnya. Sehingga kami SAPMA PP Kota Tangsel bersama dengan SAPMA PP Kota Tangerang, SAPMA PP Kabupaten Tangerang, dan SAPMA PP Kota Cilegon melakukan walkout dan tidak percaya atas proses musyawarah yang dilakukan kemarin,” ungkap Refo kepada awak media, Jumat (30/9/2022).
Ia menuturkan, pada awalnya forum berjalan dengan lancar dan tertib. Namun hal itu berubah ketika terdapat pendukung dari salah satu calon memasuki arena masyarakat.
“Banyak sekali kejanggalan. Banyak para pengurus cabang dari salah satu calon yang pengurusnya tidak mempunyai Keterangan Tanda Anggota (KTA),” imbuhnya.
**Baca juga: R-APBD 2023, Pemkot Tangsel Anggarkan Rp200 Miliar untuk Tangani Banjir
Atas hal itu, Refo menyatakan bahwa SAPMA PP Kota Tangsel tidak terima atas hasil yang diputuskan dalam musyawarah tersebut.
“Kami SAPMA Pemuda Pancasila Kota Tangerang Selatan tidak terima dan tidak mengakui hasil dari Muswi II SAPMA Pemuda Pancasila Provinsi Banten yang tidak adil ini,” tegasnya.(eka)