oleh

Keributan di Puspemkot Tangerang Dipicu Rebutan Lahan Parkir

image_pdfimage_print

Kabar6-Ade dan Acong, dua korban penganiayaan sekelompok preman di areal Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang pada saat lebaran Idul Fitri, Senin (28/7/2014) lalu, diklaim bukan pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) setempat.

sebaliknya, hasil penyelidikan yang dilakukan polisi justru mengungkap bila status Ade dan Acong justru hanya bagian dari pemungut parkir liar di sekitar lokasi kejadian.

Demikian dikatakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metropolitan Tangerang, Ajun Komisaris Besar Sutarmo, kepada kabar6.com, Jumat (1/7/2014).

“Kami sudah menyelidiki kejadian itu atas permintaan Walikota Kota Tangerang. Tapi, hasil penyelidikan dilapangan terungkap, kedua korban itu bukanlah pegawai DKP, melainkan hanya pemungut parkir liar dari daerah tertentu,” Ujar Sutarmo.

Sedangkan terkait pemicu keributan tersebut, menurut Sutarmo karena rebutan lahan parkir. “Korban tidak membuat laporan resmi. Dan, persoalan ini sudah diselesaikan secara musyawarah. Jadi, tidak ada yang ditahan,” ujar Sutarmo lagi. **Baca juga: Laporan Petugas DKP Kota Tangerang Belum Ada di Polisi?

Diketahui, Ade dan Acong yang sebelumnya disebut sebagai pegawai DKP Kota Tangerang, menjadi korban aksi kekerasan sekelompok pemuda, diarea Puspem setempat, Senin (28/7/2014) dinihari.**Baca juga: Petugas DKP Dihajar Preman di Puspem Kota Tangerang.

Atas insiden itu, Dede mengalami luka di kepalanya, yang diduga akibat hantaman benda keras. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tangerang Kota.(arsa/ges)

Print Friendly, PDF & Email