oleh

Kerangka Manusia Kerdil Langka Berumur 5.000 Tahun Ditemukan Dekat Sungai Kuning

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah kerangka manusia purba dengan bentuk kerdil dalam posisi ‘tidak biasa’ ditemukan di dekat Sungai Kuning, Tiongkok bagian timur. Kerangka tersebut, ditemukan bersama sisa-sisa orang yang hidup antara 3.300 dan 2.900 SM.

Semua kerangka dalam situs penguburan manusia purba, melansir Foxnews, ditemukan dengan tangan diletakkan di atas tubuh mereka. Kondisi yang cukup janggal, manusia purba satu ini mempunyai tangan yang diletakkan terselip di belakang. Tulang-tulang kerangka tersebut tampak pendek dan lemah jika dibandingkan dengan sisa-sisa kerangka lainnya.

Para ilmuwan dan juga arkeolog mendiagnosa, kerangka itu sebagai orang dewasa muda dengan displasia kerangka atau juga dikenal sebagai dwarfisme. Displasia kerangka cukup langka pada manusia modern, hanya terjadi sekira 3,22 dari setiap 10 ribu kelahiran.

Kondisi tersebut juga lebih jarang muncul dalam catatan arkeologi, di mana sampai saat ini hanya ada 40 kasus yang telah ditemukan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kasus merupakan bentuk kerdil yang relatif umum disebut achondroplasia.

Itu merupakan kondisi yang menyebabkan anggota tubuh tumbuh secara tidak proporsional lebih pendek dari kepala hingga badan. Ilmuwan dari Henan Provincial Institute of Cultural Relics and Archaeology justru menemukan kondisi langka pada kerangka manusia purba yang ditemukan di dekat Sungai Kuning itu.

Mereka menemukan suatu kondisi yang dikenal sebagai ‘kerdil proporsional’, kondisi di mana jarang terlihat bagi manusia purba atau bahkan manusia modern. Tidak seperti achondroplasia, yang biasanya muncul dari mutasi genetik, kondisi kerdil proporsional muncul karena disfungsi tiroid dan kelenjar hipofisis.

Disebutkan, disfungsi tiroid dan hipofisis sangat berkaitan erat dengan kekurangan nurtrisi penting seperti yodium. ** Baca juga: Cyanea Heluensis, Bunga Hawaii Baru yang Ditemukan Ilmuwan Ternyata Hanya Ada Satu di Dunia

Kerangka manusia purba dalam bentuk kerdil tersebut dipercaya hidup pada zaman Neolitik yang hidup selama periode Yangshao antara 3300-2900 SM.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email