oleh

Kepemimpinan Rano Karno di Banten Lemah

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebentar lagi, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno akan resmi menjadi Gubernur definitif.

Itu menyusul telah turunnya Surat Keputusan (SK) pemberhentian mantan Gubernur Ratu Atut Chosiyah oleh Mentri dalam negeri (Mendagri).

Seiring itu, rasa pesimistis pun mengemuka atas posisi baru yang akan diemban Rano Karno dalam memimpin Provinsi Banten.

“Jika mengambil kesimpulan kepemimpinan Rano selama ini yang lemah, kedepan jika tidak ada niatan untuk merubah, maka pemerintahan Banten diambang kegagalan,” ungkap Pengamat pemerintahan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ikhsan Ahmad, Sabtu (1/8/2015).

Meski demikian, Ikhsan juga tidak menampik bila kepemimpinan Rano Karno selama ini lebih profesional, dibandingkan kepemimpinan (Ratu Atut Chosiyah).

“Potensi kepemimpinan Rano di Banten lemah. Rano tidak berhasil menarik garis tegas di birokrasi. Rano menjadi Gubernur yang kenyataan mendekati kegagalan dalam mengkonsolidasikan kedaulatan demokrasi, birokrasi dan politik untuk melakukan suatu perubahan,” ujar Ikhsan. **Baca juga: Rano Karno Siap Pimpin Banten Sendirian.

Artinya, Ikhsan melihat, saat menjadi Gubernur definitif Rano harus melakukan signifikan, yaitu mengembalikan kepercayaan masyarakat. “Itu tugas berat Rano,” ujarnya.(fir)

 

Print Friendly, PDF & Email