oleh

Kepada BPJT, Walikota Arief Minta Jalur KA Dilanjutkan

image_pdfimage_print
Rapat sosialisasi Rencana Induk Transportasi Jabodetabek.(hms)

Kabar6-Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPTJ), terus mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah kepala daerah di lingkup wilayah terkait.

Komunikasi digalang dalam rangka menyosialisasikan Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) yang tengah dirampungkan.

“Sebelum menjadi Peraturan Presiden (Perpres), kami ingin akomodir masukan terlebih dulu dari tiap daerah tersebut,” ujar Kepala BPTJ, Elly Adhiani Sinaga di hadapan Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah beserta jajarannya, di Kota Tangerang Senin (1/8/2016).

Menurutnya, RITJ yang draft dan konsepnya sudah disusun, perlu disosialisasikan dan lengkapi dengan masukan-masukan dari kepala daerah di tiap wilayah tersebut.

“Kalau masih ada yang urgent yang belum dimasukkan di draf yang kami susun, silakan sampaikan untuk kemudian dapat kami tambahkan,” terangnya.

BPTJ yang dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 103 Tahun 2015 tentang BPJT adalah dalam rangka mewujudkan sistem transportasi yang handal dan maksimal bagi masyarakat di Jabotabek.

RITJ ini akan menjadi suatu kewenangan yang dimiliki oleh BPTJ untuk mengkoordinasikan semua komponen yang bekerja dalam sistem transportasi se-Jabotabek.

Elly berharap, pertemuan ini dapat menyatukan program transportasi Kawasan Jabodetabek. “RITJ ini perannya sangat penting, karena berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang BPTJ, dalam melaksanakan tugasnya BPTJ harus mengacu pada RITJ,” terangnya.

Sementara, Walikota Tangerang Arief Wismansyah menyampaikan, bila Kota Tangerang membutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang memudahkan berbagai akitivitas dari maupun menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Maklum, keberadaan Bandara Soetta sebagai bandara nasional yang masuk dalam wilayah Kota Tangerang, memiliki intensitas tinggi dalam mobilitas transportasi serta hilir mudiknya penumpang.

“Berbagai akses dari dan menuju bandara tentunya harus diatur sebaik mungkin. Karena menyangkut kepentingan nasional dan tentunya tidak berdampak kemacetan bagi masyarakat di Kota Tangerang,” ujar Arief.

Dalam kesempatan itu, Walikota Arief juga mengusulkan kepada Kepala BPTJ, agar jalur kereta api yang ada di Kota Tangerang bisa diteruskan ke berbagai tujuan kota ataupun ke perbatasan Kabupaten Tangerang.

“Dengan terintegrasinya transportasi di Bandara, diharapkan kemacetan akan semakin berkurang karena masyarakat cukup menggunakan sarana dan transportasi yang ada di sekitar Bandara. Tidak harus ke Gambir lagi kalau mau melanjutkan perjalanannya,” ujarnya.

Nantinya, lajut Arief, terminal terpadu Poris Plawad juga akan terhubung dengan Stasiun Kereta Api serta Tol JORR 2, sebagai akses menuju Bandara Soetta.

Adapun RITJ mencakup  sembilan pilar, yaitu Keselamatan dan Keamanan Transportasi, Transportasi Ramah Lingkungan, Jaringan Prasarana, Sistem Transportasi Berbasis Jalan, Sistem Transportasi Berbasis Rel, Manajemen Rekayasa dan pengawasan  Lalu Lintas, Sistem  Transportasi Terintegrasi, Sistem Pembiayaan dan Keterpaduan Transportasi dan Tata Ruang. **Baca juga: 70 Buruh Asal Tiongkok Diamankan Polda Banten.

Dari kesembilan pilar itu, di Kota Tangerang, selama ini telah melaksanakan beberapa poin yang ada dalam masing-masing pilar. **Baca juga: Digugat Soal Desy, Begini Kata Ketua Golkar Banten.

Seperti  Area Traffic Control System (ATCS), rekayasa lalu lintas, Pembangunan Park and Ride,  Car Free Day, uji emisi, pembangunan fasilitas penunjang angkutan massal seperti penyediaan Bus Rapid Transit, Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB), Trans Kota Tangerang, Kereta Api. Peningkatan sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan.(hms/tom migran)

Print Friendly, PDF & Email