oleh

Kenali 7 Gejala Masa Transisi Menjelang Menopause

image_pdfimage_print

Kabar6-Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan.

Gejala menopause yang dialami setiap wanita bisa berbeda-beda. Nah, sebelum memasuki masa menopause, wanita akan melewati fase perimenopause terlebih dahulu.

Perimenopause adalah periode transisi yang dialami oleh semua wanita saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi atau menopause. Biasanya fase ini dialami oleh wanita pada rentang usia 30-40 tahun. Melansir Womantalk, berikut beberapa gejala perimenopause yang paling umum:

1. Penurunan produksi estrogen
Pada fase perimenopause ini, indung telur atau ovarium akan memproduksi lebih sedikit estrogen secara bertahap. Pada 1-2 tahun terakhir masa perimenopause, produksi estrogen akan menurun secara drastis, yang lalu disusul dengan masa menopause, yaitu ketika ovarium sama sekali berhenti melepaskan sel telur.

2. Berlangsung selama 4-10 tahun
Perimenopause ditandai dengan ketidakstabilan hormon reproduksi. Masa peralihan ini dapat berlangsung selama 4-10 tahun sebelum periode menopause terjadi, yaitu ketika indung telur berhenti melepaskan sel telur.

3. Menstruasi mulai tidak teratur
Pada fase perimenopause, menstruasi bisa berlangsung lebih lama dengan darah yang mengalir lebih deras. Beberapa bulan lainnya mungkin durasi haid lebih pendek dan ringan. Jumlah hari antarsiklus menstruasi satu dengan yang lainnya pun dapat bertambah maupun berkurang.

4. Penurunan gairah seksual
Seiring bertambahnya usia, sebagian wanita yang memasuki masa perimenopause mengalami penurunan hasrat seksual. Ini terjadi salah satunya akibat ketidakstabilan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, yang membuat Anda tidak begitu bergairah untuk berhubungan intim.

5. Hot flushes
Hot flushes adalah hawa panas yang terasa di tubuh hingga membuat Anda berkeringat, meski suhu udara di sekitar terbilang tidak tinggi. Ini adalah gejala yang paling umum dari perimenopause dan umumnya gejala ini akan berlangsung selama bertahun-tahun. Jika terjadi pada malam hari, hawa panas yang terasa di tubuh akan membuat Anda berkeringat, dan disebut keringat malam.

6. Masih berpeluang hamil
Meskipun selama fase perimenopause ini hormon reproduksi mengalami penurunan, bukan berarti Anda tidak bisa memiliki anak sama sekali. Selama Anda masih mengalami haid, sekalipun tidak teratur, sel telur masih bisa dibuahi sehingga Anda masih berpeluang untuk hamil.

7. Kepadatan tulang menurun
Massa tulang juga akan mengalami penurunan pada fase ini, yang terjadi akibat penurunan produksi hormon estrogen. Penurunan kepadatan tulang inilah yang kemudian bisa meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita.

Untuk memperlambat prosesnya, pastikan untuk rajin berolahraga dan mencukupi kebutuhan kalsium serta Vitamin D harian Anda. ** Baca juga: Sejumlah Makanan yang Baik untuk Atasi Kulit Sangat Kering

Asupan nutrisi yang cukup dalam menu harian, rutin berolahraga dan menjalani pola hidup sehat akan membuat Anda menjalani fase perimenopause dengan tenang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email