oleh

Kelamaan di Rumah Dapat Terserang Cabin Fever, Apa Itu?

image_pdfimage_print

Kabar6-Sudah sekira satu bulan lebih masyarakat diimbau agar tetap di rumah saja untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Banyak perusahaan yang menjalankan work from home atau bekerja dari rumah, termasuk anak-anak sekolah.

Kondisi seperti ini, melansir Dreamers, ternyata dapat memicu cabin fever bagi masyarakat yang secara terus menerus berada dalam rumah. Meskipun bukan termasuk kondisi gangguan psikologis, cabin fever merujuk pada perasaan yang berkaitan dengan kondisi terisolasi dari dunia luar.

Dalam kondisi ini, seseorang yang mengalami cabin fever akan mudah merasa marah, bosan, putus asa, gelisah, hingga sulit untuk berkonsentrasi pada apa yang dilakukan.

“Cabin fever melibatkan serangkaian emosi negatif dan tekanan yang terkait dengan pembatasan,” ungkap psikolog Vaile Wright. ** Baca juga: Tidak Disarankan Sering Konsumsi Gorengan untuk Buka Puasa

Kepribadian dan temperamen, menurut Wrigh, dapat menjadi fakto utama seseorang dengan cepat merasakan perubahan emosi. Pada umumnya, hal ini terjadi di kalangan seseorang yang memiliki kepribadian ekstrovert.

Namun kabar baiknya, dijelaskan Paul Rosenblatt, seorang psikolog yang pernah mempelajari hal tersebut, adalah cabin fever tidak berlaku bagi orang-orang yang memandang segala sesuatu dengan pikiran yang positif.

Paul mengungkapkan, mereka yang melihat masa karantina sebagai kesempatan untuk membersihkan rumah, mengevaluasi keuangan, menata lemari, atau mencari hobi baru, akan terlindungi dari cabin fever.

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email