oleh

Kehilangan Pendapatan karena Stasiun Ditutup, Angkot di Lebak Bawa Keranda Mayat

image_pdfimage_print

Kabar6-Angkutan kota (Angkot) 01 Terminal Sunan Kalijaga-Kaduagung (Terminal Mandala) Kabupaten Lebak menjadi salah satu yang terdampak terhentinya layanan naik-turun penumpang di Stasiun Rangkasbitung.

Para sopir angkot mengaku, pendapatan mereka hilang akibat berhentinya layanan penumpang di stasiun tersebut.

Setelah kemarin menyuarakan aspirasinya agar Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mencabut usulan penghentian layanan Commuter Line dan KA Lokal ke Satgas Penanganan Covid-19. Sopir angkot kembali menyuarakan jeritan kesulitannya.

Sebuah keranda mayat sebagai simbol ungkapan yang dirasakan para sopir dibawa oleh salah satu kendaraan angkot di kawasan Terminal Mandala, Senin (10/5/2021).

“Kalau dari tanggal 6 sampai 17 kondisinya begini terus, stasiun masih ditutup, bisa-bisa anak dan istri kami yang mati karena kami tidak dapat pendapatan,” ungkap Robi kepada Kabar6.com.

Robi mengungkapkan, sulitnya kondisi keuangan para sopir angkot sejak stasiun berhenti melayani penumpang. Uang simpanan yang tak seberapa harus dipakai untuk kebutuhan sehari-hari karena hilangnya pendapatan.

“Dari tanggal 6, mau dapat duit Rp10 ribu juga susahnya bukan main. Sekarang udah enggak ada duit, mau gimana coba,” keluh Robi.

**Baca juga: Karang Taruna Lebak Serukan Dukungan untuk Andika Hazrumy Jadi Gubernur Banten

Kata Robi, untuk ke tempat tujuan, pengguna KRL Commuter Line asal Lebak yang turun di Stasiun Cikoya menggunakan transportasi online.

“Iya dari sana ke sini mereka naik taksi online, hilang penumpang kita. Ini udah nimbulin kesengsaraan bagi kami. Kepada Ibu Bupati, kami mohon lah agar stasiun bisa dibuka lagi,” harapnya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email